REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sigit Sapto Rahardi, mengungkapkan becak listrik merupakan salah satu solusi sebagai angkutan alternatif di kawasan Malioboro.
Hal tersebut ia katakan setelah ratusan pengendara becak motor (bentor) yang tergabung dalam Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY), menggelar aksi damai di depan kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (25/9).
"(Becak listrik) bukan sebagai pengganti, tapi sebagai kendaraan alternatif. Becak listrik itu sebagai penguat becak tradisional. Sehingga, mereka yang gak kuat untuk ngayuh, jadi mereka dibuatkan becak listrik," kata Sigit, saat dikonfirmasi.
Sigit menuturkan, terkait becak listrik itu sendiri telah disosialisasikan kepada pengendara becak. Ia pun berharap, pengendara betor dapat beralih ke penggunaan becak listrik.
"Sudah disosialisasikan. Mereka (pengendara bentor) itu hanya inginnya ya sebelum produk itu jadi, sebelum ada izinnya, mereka (becak listrik) tidak operasional," katanya.
Pengoperasian becak listrik itu saat ini belum secara resmi mendapat izin dari pemerintah. Pihaknya pun masih mengurus perizinan kepada pemerintah pusat dan segera membuat prototype dari becak listrik itu sendiri.
"Semoga pengemudi betor bisa memanfaatkan kendaraan alternatif itu yang rencananya akan kita tes prototypenya pada tahun ini," lanjutnya.