REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat jam menyusuri daerah perbatasan Ciputat-Pamulang, melewati gang sempit perkampungan, Rabu (5/8) tim PPPA Daarul Qur’an menemukan pasangan suami istri penjual pisang.
Sanusih namanya, lelaki 75 tahun ini masih bersemangat mendorong gerobak pisangnya, meski berjalannya tak lagi tegak. Alasannya masih ingin berdagang begitu mulia, ia masih merasa bertanggungjawab untuk membantu anak-anaknya menyambung hidup.
“Kami enggak mau melihat anak-anak kekurangan, sedih. Maka itu sebisa mungkin kami bekerja,” ucap Sanusih terbata, dalam siaran persnya, Rabu (26/9).
Sanusih dan sang istri punya dua anak laki-laki, Ijul anak pertamanya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan dan Yusuf bekerja jadi security di salah satu komplek daerah Ciputat. Mereka mengaku tak tega melihat kondisi sang ayah yang sudah tua tapi masih harus keliling wilayah Pamulang-Ciputat mendorong gerobak untuk berjualan pisang.
Seakan tiada pilihan, mereka pasrah lantaran penghasilan sebagai tukang ojek dan security tak cukup membiayai keluarga apalagi jika harus menanggung hidup kedua orangtua.
Tim PPPA Daarul Qur’an terenyuh melihat cinta Sanusih dan istri yang begitu besar pada anak-anaknya meski sang buah hati masing-masing sudah berkeluarga. Mungkin pertemuan ini sudah takdir.
Jika saja ia tak memenuhi kebutuhan anak-anaknya, mungkin uang hasil jualan pisang bisa ditabung untuk berangkat ke Tanah Suci. Mimpinya sampai kini belum terwujud, Sanusih dan istri lebih memilih menopang kebutuhan hidup anak-anaknya. Namun doa masih terus terucap tetap berharap bisa berangkat haji atau umroh.
Tim PPPA Daarul Qur’an juga berkesempatan mendapat jawaban dari Sanusih dan istri terkait videonya yang beberapa minggu lalu viral di media sosial. Ya bukan hanya pekerja keras, hati Sanusih begitu mulia. Sebut saja ia manusia berhati malaikat.
Ketulusan dan keikhlasannya bersedekah begitu menginspirasi dan mengetuk hati yang melihatnya. Meski hidup dalam ekonomi yang pas-pasan, Sanusih dan istri masih mau berbagi dengan sesama.
“Karena kalau saya dapat rezeki, saya punya prinsip bisa membagikan lagi ke orang lain yang membutuhkan. Semoga dengan begitu bisa menghapus dosa-dosa saya,” ucap Sanusi.
Tak disangka, sedekah yang Sanusih keluarkan itu kini membawanya mewujudkan mimpi. Takdir menuntun PPPA Daarul Qur’an mengajak masyarakat untuk memberangkatkan Sanusih dan istri ke Tanah Suci. Ahad (16/9), KH Yusuf Mansur langsung mengumumkan hadiah umrah untuk keduanya. Kaget, bahagia dan haru bercampur jadi satu, mereka tak sanggup menahan tangis. Subhanallah!