Kamis 27 Sep 2018 06:01 WIB

Keharmonisan Umat Islam dan Hindu Bali di Masa Lampau

Perkembangan Islam di Bali lebih dipengaruhi oleh perkawinan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Muslim dan Hindu di Bali megibung kurban, Kamis (23/8) malam di Desa Melaya, Kabupaten Jembrana dalam rangka perayaan Idul Adha.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Muslim dan Hindu di Bali megibung kurban, Kamis (23/8) malam di Desa Melaya, Kabupaten Jembrana dalam rangka perayaan Idul Adha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali memperkirakan Islam masuk ke wilayah Bali pada abad ke-16, yakni pada masa Kerajaan Gelgel dan Klungkung. Waktu itu sebagian prajurit Kerajaan Gelgel dan Klungkung memeluk Islam.

Sekretaris Umum MUI Provinsi Bali, Abdul Kadir Makaramah mengatakan, umat Islam di Bali berkembang bukan karena dakwah. Artinya Islam di Bali tidak berkembang secara revolusi tapi secara evolusi. Perkembangan Islam di Bali lebih dipengaruhi oleh perkawinan, bukan oleh cara dakwah secara langsung.

"Makanya perkembangan Islam di Bali sangat lamban walaupun Islam sudah masuk ke Bali sejak abad ke-16," kata Abdul kepada Republika.co.id saat menghadiri Multaqa Du'at Nasional MUI di Jakarta, Selasa (25/9).

Ia menceritakan, konon umat Islam masuk ke wilayah Bali dengan membawa keahlian. Jadi kehadiran umat Islam sangat bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat sekitar. Bahkan raja yang sedang berkuasa saat itu memberikan wilayah untuk tempat tinggal umat Islam, meski sang raja beragama Hindu.