REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Suporter sepak bola pendukung klub Persija Jakarta, The Jakmania, dan pendukung Persib Bandung, Viking, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sepakat untuk bersama-sama menjaga perdamaian. Mereka pun berharap, tewasnya suporter Persija, Haringga Sirla (23 tahun), menjadi kasus kekerasan terakhir di antara pendukung klub sepak bola.
Kesepakatan itu dinyatakan dalam deklarasi damai antara The Jakmania dan Viking di lapangan Mapolres Indramayu, Rabu (26/9). Kedua kelompok yang mengenakan pakaian khas masing-masing itu juga saling berpelukan. Hal tersebut disaksikan langsung oleh Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin.
Ketua The Jak Indramayu, Frengki, menyatakan, akan segera mensosialisasikan kesepakatan damai itu kepada seluruh anggotanya. Dia meminta seluruh anggotanya untuk tidak menyimpan rasa dendam kepada para suporter Persib. "Akan bersama-sama ikut menjaga keamanan suporter Indramayu," kata Frengki.
Hal senada diungkapkan Ketua Suporter Persib Indramayu, Muji. Dia mengatakan, akan segera menyampaikan kesepakatan damai tersebut kepada seluruh anggotanya yang tidak bisa hadir dalam acara itu. "Semoga tetap damai dan aman," ujar Muji.
Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin meminta kepada kelompok suporter klub sepak bola di Kabupaten Indramayu untuk berdamai selamanya. Menurutnya, pertikaian tidak akan ada manfaatnya. "Kejadian kemarin yang menimpa saudara kita (Haringga) tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua," kata Arif.
Arif mengakui, pemberian dukungan kepada klub sepak bola merupakan hal yang wajar. Namun, harus tetap menjunjung tinggi rasa hormat, kemanusiaan, dan persatuan bangsa.
Sebelumnya, Haringga Sirla tewas secara mengenaskan akibat dikeroyok oleh suporter Persib saat hendak menyaksikan pertandingan Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Ahad (23/9). Kasus itu pun mengusik rasa kemanusiaan di tengah masyarakat.
Paman Haringga, Sarkid, mengaku tersentuh dengan adanya deklarasi damai antara pendukung Persija dan Persib di Kabupaten Indramayu tersebut. Dia berharap, deklarasi itu juga dilakukan di wilayah lainnya.
Sarkid pun yakin, jika Haringga masih hidup, maka dia juga akan senang melihat perdamaian di antara kedua pendukung klub sepak bola tersebut. "Semoga kasus Haringga menjadi yang terakhir. Jangan ada Haringga yang lain. Kita semua sedulur (saudara)," jelas dia.
Sarkid menambahkan, keluarga Haringga masih sangat berduka atas kematian Haringga. Namun, pihak keluarga sudah ikhlas menerima kejadian tersebut. Meski demikian, pihak keluarga tetap meminta agar proses hukum terhadap para pelaku pengeroyokan ditegakkan.