Rabu 26 Sep 2018 19:19 WIB

Listrik Padam di Lampung Terjadi Setiap Malam

Pemadaman listrik di Lampung terjadi karena defisit daya.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Listrik Padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Listrik Padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemadaman bergilir aliran listrik di wilayah Lampung kalau sebelumnya dua hari sekali selama tiga sampai empat jam, kini terjadi setiap malam.

Pemadaman listrik tidak hanya terjadi pada waktu beban puncak pukul 17.30 hingga pukul 20.30 WIB, namun sering juga terjadi pada pagi, siang, dan petang hari. Bahkan, setelah beban puncak pun listrik kerap tidak menyala mulai dari 20.30 hingga pukul 22.30 WIB. Padahal, mati lampu telah dijadwal secara bergilir oleh PT PLN Distribusi Lampung, namun permukiman warga kerap terjadi pemadaman setiap malam.

 “Sekarang tidak tentu mati lampu siang dan malam. Kalau dulu jarang-jarang mati lampu, sekarang sudah dua malam berturut mati lampu,” tutur Rusdi, warga Sumber Rejo, Kemiling, Bandar Lampung, Rabu (26/9).

Warga terkejut dengan pemadaman setiap malam, sehingga banyak yang tidak mempersiapkan lilin dan lampu emergensi, juga mesin generator. Menurut Anjar, biasanya kalau malam hari sudah mati lampu, dua, atau tiga hari lagi baru mendapat giliran pemadaman.

“Nah, sekarang kayaknya setiap malam harus siap-siap, karena bukan lagi pemadaman bergilir tapi pemadaman setiap malam dan setiap hari,” kata Anjar, warga Segala Mider, yang juga pegawai negeri sipil di Lampung.

Sedangkan Sema, warga lainnya mengeluhkan kereta api muatan batubara dari Tanjungenim, Sumatra Selatan yang melintas di wilayah Lampung dikirim ke Suralaya, tidak berdampak dengan kelistrikan di Lampung, yang sekarang defisit daya listrik ratusan megawatt (MW).

“Hampir setiap jam kereta babaranjang (batubara rangkaian panjang) lewat di Lampung bawa batubara sebagai bahan bakar PLTU di Suralaya. Tapi herannya, listrik di Lampung masih defisit. Apa yang salah?” kata bapak tiga anak yang bekerja sebagai kontraktor tersebut.

Seharusnya, ia mengatakan listrik di Lampung dan Sumatra Selatan surplus daya. Tapi, ujarnya, kenyataan sampai hari ini, Lampung dan Sumatra Selatan selalu defisit daya listrik, sehingga terjadi pemadaman bergilir tersebut dari tahun ke tahun.

Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Lampung, lantaran PLN Distribusi Lampung defisit daya. Kekurangan daya karena Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang sebagian alatnya terbakar beberapa waktu lalu, dan belum pulih. Menyusul lagi rusaknya PLTU Unit 4 Tarahan. Kedua PLTU tersebut menyulplai daya lebih dari 200 MW.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung Hendri AH mengatakan, pihaknya terus mengupayakan perbaikan pembangkit secepat mungkin agar pemadaman akan segera berakhir. “Masih dalam perbaikan (PLTU Tarahan),” ujarnya.

Pemadaman terjadi, ujar dia, karena wilayah Lampung defisit daya saat beban puncak yang berlangsung mulai pukul 06.00 hingga 20.30 WIB. Saat beban puncak pasokan daya yang ada dari pembangkit di Lampung dan ditambah dari jaringan Sumbagsel masih belum memadai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement