Kamis 27 Sep 2018 05:01 WIB

Guntur Romli: Jokowi dan Gus Dur Punya Kesamaan Ideologis

Dukungan Yenny ke Jokowi dinilai menjawab kegalauan Nahdliyin.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Guntur Romli
Foto: Youtube
Guntur Romli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyambut baik dukungan putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid dan Konsorsium Kader Gus Dur kepada calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. Pria yang akrab disapa Gunromli tersebut mengatakan, dukungan tersebut sekaligus menjawab kegalauan nahdliyin.

"Selama ini kan yang dukung Jokowi dan Kiai Ma'ruf itu dianggap NU struktural, bukan NU kultural, ternyata setelah tadi ketemu kiai Ma'ruf, Bu Shinta, NU sturktural dan kultural sudah nggak ada, sudah satu," kata Guntur yang ikut hadir dalam deklarasi tersebut.

Guntur Romli menegaskan, NU sudah bulat mendukung Jokowi dan KH Ma'ruf Amin. Dukungan Konsorsium Kader Gus Dur dan Yenny Wahid menambah optimisme kubu Jokowi untuk bisa menang di Pilpres 2019 mendatang.

"Pecinta Gus Dur kan tidak hanya orang-orang Islam, tapi orang luar Islam atau masyarakat di luar Jawa khususnya Papua, NTT, Sulut itu sudah bulat menyatakan dukungan terhadap Jokowi-KH Ma'ruf Amin.," jelasnya.

Baca juga, Yenny Wahid Mantapkan Pilihan Capres-Cawapres.

Sementara ia menilai antara Jokowi dan Gus Dur ada kesamaan ideologis. Hal itu dibuktikan bagaimana Gus Dur memperjuangkan Islam yang ramah dan damai dan menganyomi kebangsaan dan ketegasan terhadap kelompok radikal. Sama seperti Jokowi yang membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Selain kesamaan ideologi, Guntur menilai ada kesamaan pandangan ekonomi antara Gus Dur dan Jokowi. Semasa menjabat presiden, Guntur menilai Gus Dur peduli terhadap UMKM kelompok lemah.  "Nah itu yang diperjuangkan Pak Jokowi.  KIP,  KIS, kemudian pemerataan hasil pembangunan di luar Jawa," jelasnya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement