REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Memasuki hari ketiga High Level Week United Nations General Assembly ke-73, Menteri Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menghadiri High Level Meeting on The Fight to End Tuberculosis, pada Rabu (26/9) lalu. Delegasi Indonesia terdiri dari Wakil Presiden RI, Menko PMK, dan Menteri Kesehatan.
Pertemuan Tingkat Tinggi ini menguatkan komitmen bersama dari negara yang hadir untuk bersama mengeliminasi Tuberkolosis (TB) dari muka bumi. Tuberkulosis adalah penyebab kematian ke-2 di dunia, oleh karena itu eliminasi TB menjadi perhatian global utk mengatasinya.
Prevalensi TB di Indonesia, termasuk masih tinggi. Tercatat jumlah penderita laki-laki lebih tinggi dari perempuan dan jumlah penderita di perkotaan lebih tinggi dari di pedesaan.
Menko PMK Puan Maharani menghadiri High Level Meeting on The Fight to End Tuberculosis, pada Rabu (26/9), di New York, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan oleh pemerintah, di antaranya melakukan penguatan Kepemimpinan Program TB berbasis kabupaten/kota dengan peta jalan eliminasi yang jelas dan diperkuat dengan regulasi. Pemerintah juga akan meningkatkan akses layanan TB yang bermutu; dan menguatkan kemitraan untuk eliminasi TB melalui forum koordinasi.
Pemerintah juga menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mempermudah akses layanan kesehatan pengobatan TB untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah Indonesia juga menyampaikan bahwa agenda global terkait Eliminasi TB yang perlu didorong antara lain riset dan pengembangan pengobatan yang efektif serta upaya preventif berupa peningkatan gizi masyarakat dan promosi hidup sehat.
“Melalui berbagai upaya ini, pemerintah berharap Indonesia bisa terbebas dari TB pada tahun 2030 sesuai target SDGs,” ujar Menko PMK.