REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai selesai memverifikasi dan mengevaluasi perluasan apron bandara, 24-25 September 2018. Co General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sigit Herdiyanto mengatakan apron di sisi timur dan barat bandara serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya siap dioperasikan.
"Verifikasi dan evaluasi final ini terkait persiapan pengoperasian apron baru, fasilitas pendukung, dan prosedur yang dilakukan. Tujuannya untuk memperbaiki catatan dan mendapatkan hasil final sebelum seluruhnya resmi dioperasikan," kata Sigit, Kamis (27/9).
Kegiatannya meliputi verifikasi di apron timur dan barat dengan pengukuran kekuatan apron, pengecekan fasilitas gedung VVIP, gedung base ops TNI Angkatan Udara, line maintenance, sewage treatment plant (STP), gedung parkir bertingkat, dan utilitas pendukung lainnya. Kepala Seksi Verifikasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Prasetyohadi mengatakan secara umum fasilitas-fasilitas ini siap dioperasikan.
"Ini menampung kebutuhan operasional penerbangan untuk melayani seluruh delegasi Pertemuan IMF-Bank Dunia tanpa mengurangi pelayanan kepada penumpang dan jadwal penerbangan reguler lainnya," kata Prasetyohadi.
Uji coba pertama apron sisi barat dan timur bandara dilakukan maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-2622 rute Pudong-Denpasar pada 26 September lalu. Pesawat berhenti di parking stand 57 di apron barat pada pukul 09.20 WITA dengan membawa 98 penumpang.
Maskapai berikutnya yang mencoba adalah Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-727 rute Perth-Denpasar. Pesawat berhenti di parking stand 61 pada pukul 11.41 WITA dengan membawa 160 penumpang.