REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kapten tim nasional (timnas) sepak bola U-16 Indonesia David Maulana membeberkan momen tersulitnya dalam sebuah pertandingan. Menurut David, saat terberat yang dirasakannya yaitu ketika mental rekan-rekannya jatuh dan itu bisa karena timnya tertinggal terlebih dahulu dari lawan.
"Kalau sudah begitu, tugas saya sebagai kapten menjadi sulit. Namun biasanya, dengan komunikasi, kerja keras dan kekompakan kami bisa bangkit," ujar David, Rabu (26/9).
Jabatan sebagai kapten memang membuat tugas David dua kali lebih berat dibandingkan rekan-rekannya. Sebab, selain memikirkan pertandingan, dia juga mendapatkan tugas untuk memompa semangat rekan-rekannya di atas lapangan. Di samping itu, David mesti mengendalikan emosinya, tenang menanggapi "gesekan-gesekan" dalam pertandingan.
Pemain asal Sei Rotan, Deli Serdang, Sumatra Utara tersebut diharapkan oleh pelatih mereka Fakhri Husaini menjadi sosok terakhir di tim yang mengeluarkan emosinya saat situasi sedang tidak menguntungkan.
"Saya tidak mungkin diam saja ketika melihat teman saya, katakanlah, dipukul. Pasti saya akan membela, tetapi dengan cara yang benar. Saya tak ingin teman-teman terpancing emosinya. Harus tetap tenang," tutur David.
Berikutnya, David Maulana kembali mengemban tugas berat. Dia harus memimpin rekan-rekannya menghadapi India di laga terakhir Grup C Piala U-16 Asia 2018, di mana mereka hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos ke perempatfinal.
Jebolan PPLP Medan ini menganggap India tim bagus dengan pemain-pemain cepat. Tetapi dia yakin skuatnya bisa memenangkan pertandingan.
"Saya optimistis kami bisa menang. Namun, kami tidak boleh terlampau percaya diri, harus tetap fokus," kata penggemar pemain terbaik FIFA tahun 2018, Luca Modric ini.
Laga Indonesia kontra India sendiri digelar Kamis (27/9) mulai pukul 20.45 waktu Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Saat ini di Grup C, Indonesia berada di puncak klasemen sementara dengan empat poin dari dua pertandingan. Di posisi kedua India menyusul dengan poin yang sama tetapi kalah selisih gol.
Adapun di peringkat ketiga dan keempat bertengger masing-masing Vietnam dan Iran yang baru mengoleksi satu poin hasil dari dua laga.