REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Kamis (27/9). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, Hadi Penandio menjelaskan kabut asap tipis mulai terpantau sejak pagi. "Sepanjang tahun, baru hari ini (Kamis) terpantau kabut asap tipis di wilayah Pelalawan. Hingga siang ini asap masih ada," katanya.
Hadi tidak bisa berkomentar terkait asal usul kabut asap tersebut. Dia memastikan bahwa wilayah Pelalawan bebas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). "Terakhir Karhutla itu kemarin (Rabu) sore di Kerumutan. Itu pun sifatnya hanya pendinginan setelah terbakar tiga hari lalu," ujarnya.
Meski dia memastikan tidak terjadi Karhutla di Pelalawan, tetapi tetap menerjunkan tim di setiap rayon untuk melakukan patroli. "Hingga siang ini belum ada laporan Karhutla di wilayah Pelalawan," kata Hadi.
Selain di Pelalawan, kabut asap tipis juga terpantau menyelimuti Kota Pekanbaru. Ibu kota Provinsi Riau itu terpantau mulai diselimuti asap sejak pagi, dan terus bertahan hingga siang ini.
Secara geografis, wilayah Pelalawan dan Pekanbaru cukup dekat hanya berjarak sekitar 60 kilometer. Warga Pekanbaru mulai merasakan kabut asap dan mengantisipasinya dengan menggunakan masker atau penutup hidung.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan sebanyak 23 titik panas menyebar di Provinsi Riau, Kamis. Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ada 18 titik, Kepulauan Meranti tiga titik dan Kuansing dua titik.
Dari jumlah tersebut ada 15 titik api karena memiliki tingkat keakuratan (level of confidence) di atas 70 persen. "13 titik di Inhil serta Meranti dan Kuansing masing-masing satu titik api," katanya.
Secara umum kondisi cuaca Riau pada pagi hari cerah berawan. Potensi hujan ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Inhil dan Siak.