Kamis 27 Sep 2018 14:22 WIB

Harimau Mati Terjerat Seharusnya Lahirkan Sepasang Anak

Harimau yang terancam punah tersebut siap melahirkan 14 hari mendatang.

Red: Ani Nursalikah
Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Harimau sumatera liar yang mati akibat jerat kawat baja di Provinsi Riau, seharusnya tidak lama lagi akan melahirkan sepasang anak harimau jantan dan betina.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Suharyono mengatakan hasil nekropsi atau bedah bangkai menunjukkan ada dua janin di kandungan harimau betina itu, yang diperkirakan berusia lima bulan lebih. Namun, janin yang sudah terlihat mulai utuh menyerupai anak harimau itu ikut mati bersama induknya.

Padahal, dalam kondisi normal, harimau sumatera betina akan melalui masa bunting selama sekitar enam bulan sebelum melahirkan. "Kondisi harimau ternyata sedang bunting atau hamil, dan yang sangat menyedihkan harimau itu seharusnya sudah siap melahirkan sekitar 14 hari ke depan," kata Suharyono, Kamis (27/9).

Ia menjelaskan dua janin itu terdiri dari harimau jantan seberat delapan ons, sedangkan yang betina sebesar 6,5 ons. Diagnosa tim dokter hewan dalam nekropsi menunjukkan indikasi satwa bernama latin Panthera tigris sumatrea itu mati akibat jerat kawat baja sangat ketat mencengkeram perut yang mengakibatkan ginjalnya pecah.