Kamis 27 Sep 2018 15:02 WIB

Haruskah Kubu Jokowi Mewaspadai Elektabilitas Sandi?

Di mata pemilih, personal quality Sandi unggul atas Ma'ruf Amin.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Bayu Adji P, Eko Widiyatno, Antara/ Red: Andri Saubani
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) melayani warga yang ingin berfoto bersamanya, saat berkunjung di Pasar Wonodri Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/9).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) melayani warga yang ingin berfoto bersamanya, saat berkunjung di Pasar Wonodri Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno lebih dikenal oleh publik dibanding Ma'ruf Amin. Tingkat keterkenalan Sandiaga di mata publik mencapai 73 persen, sementara Ma'ruf hanya dikenal publik sekitar 70 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam pemparannya, Rabu (26/9) mengatakan, tingkat keterkenalan Sandiaga sedikit lebih tinggi dari Kiai Ma'ruf. Meski begitu, Sandiaga dan Ma'ruf sama-sama memiliki tingkat kesukaan publik di angka 76 persen.

Namun, publik yang menyatakan tidak suka lebih besar kepada Sandiaga, yaitu 11 persen. Sementara tingkat ketidaksukaan publik terhadap Ma'ruf berada di angka 8 persen.

"Jadi kiai Ma'ruf harus lebih sering turun," kata dia di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).

Burhanuddin melanjutkan, berdasarkan citra personal cawapres, Sandiaga juga lebih diunggulkan dalam beberapa aspek, di antaranya perhatian pada rakyat 66 persen, tegas dan berwibawa 65 persen, mampu mengatasi permasalahan bangsa 56 persen, serta mampu memimpin bangsa 57 persen. Sandiaga hanya kalah dari Ma'ruf di aspek jujur, tegas, dan bersih dari korupsi di angka 57 persen, serta religius sebesar 63 persen.

Sementara itu, Ma'ruf mendapatkan kepercayaan publik di aspek aspek jujur, tegas, dan bersih sebesar 64 persen, juga religius 82 persen. Sedangkan, di aspek perhatian pada rakyat 54 persen, tegas dan berwibawa 51 persen, mampu mengatasi permasalahan bangsa 45 persen, serta mampu memimpin bangsa 48 persen.

"Kiai Ma'ruf di mata pemilih, personal quality-nya kalah dengan Sandi. Ini harus menjadi catatan," kata dia.

Survei dilakukan mewakili seluruh provinsi di Indonesia dengan multistage random sampling. Survei melibatkan 1.220 orang dengan cara tatap muka. Survei ini memiliki margin of error 2,9 persen.

Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) harus mewaspadai elektabilitas Sandiaga Uno yang mengungguli Ma’ruf Amin di kalangan pemilih milenial. Ia mengatakan hal tersebut menjadi tugas dari Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) KIK Erick Thohir.

Bambang mengatakan, Erick dipilih menahkodai tim kampanye Jokowi-Ma’ruf untuk bisa menarik dukungan generasi milenial untuk pasangan nomor urut 02 tersebut. “Generasi milenial yang sedang dibidik adalah 50 juta orang, inilah sekarang yang sedang diperebutkan dua pasang ini,” kata dia di Jakarta, Rabu (26/9).

Bambang mengatakan, Sandiaga unggul dibandingkan Ma’ruf di kalangan pemilih milenial lantaran kemunculan sang kiai yang terlambat. Ia mengatakan Sandiaga telah dikenal di politik nasional sejak menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

Adapun dari kubu Koalisi Adil Makmur, Ketua DPP Gerindra Riza Patria mengatakan, kehadiran Sandiaga Uno mendampingi Prabowo memang meningkatkan elektabilitas pasangan calon. Dia mengungkapkan, Sandiaga memberikan dampak secara elektoral yang luar biasa.

Menurut Riza, Sandiaga telah berhasil mengangkat suara Prabowo dari segmen milenial. Dia melanjutkan, segmen tersebut secara keseluruhan memiliki porsi suara sebanyak 40 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Ini memang tidak mudah untuk merebut segmen milenial, kami optimis kehadiran Sandi bisa merebut segmen tersebut," katanya.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, juga menyebut, saat ini Sandiaga sudah membawa pengaruh positif dalam peningkatan elektabilitas pasangan nomor urut 02. Mardani mengklaim, selain Sandiaga, BPN telah memiliki beberapa endorser yang akan dilibatkan dalam meraih dukungan kalangam milenial NU.

"Insya Allah kita kuat," kata dia.

Baca juga:

[video] Sandiaga: Kami akan Berjuang untuk Partai Emak-Emak

Turun ke lapangan

Seperti yang disarankan Burhanuddin Muhtadi di atas bahwa Kiai Ma'ruf harus lebih sering turun ke lapangan bisa dibandingkan dengan upaya Sandiaga yang telah 'mempromosikan' diri begitu dirinya resmi diumumkan oleh Prabowo menjadi cawapres. Sandiaga terjun ke pasar-pasar tradisional, termasuk yang terakhir saat ia blusukan ke Pasar Wage, Purwokerto, Selasa (25/9) lalu.

Dikemas dalam kegiatan sepeda sehat, Sandiaga dan rombongan langsung menuju Pasar Wage yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Banyumas. Dari tempat ini, Sandi kemudian menyusuri Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto, dan menikmati soto khas Banyumas di Jalan Bank. Dari tempat itu, Sandi kemudian kembali ke hotel.

Selama perjalanan, Sandi mendapat sambutan dari masyarakat. Pedagang Pasar Wage, terutama dari kalangan emak-emak tak henti-hentinya meminta Sandi untuk berswafoto dengan telepon genggamnya. Sandi pun melayani mereka dengan ramah.

Kepada wartawan di Pasar Wage, Sandi yang berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto mengaku kunjungannya ke pasar-pasar, untuk mengetahui sejauh mana perkembangan harga komoditi dan juga menangkap aspirasi masyarakat. "Tadi ada ibu-ibu yang titip pesan agar harga sembako dimurahkan, jangan dibuat mahal," jelasnya.

Dia menyebutkan, harga kebutuhan pokok saat ini dirasakan masyarakat masih mahal. Terlebih  kondisi ekonomi saat ini sedang lesu, sehingga pembelinya juga sedikit. "Tadi para pedagang menyatakan harga-harga ada yang naik, ada juga yang turun. Tapi yang paling dirasakan pedagang, adalah pembelinya yang sepi," katanya.

Terkait kondisi ini, dia menyatakan akan bekerja keras membangun ekonomi masyarakat. Yang paling utama, adalah berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

"Membuka lapangan kerja itu tidak hanya dengan menyediakan lapangan kerja di industri. Tapi juga dengan cara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berwiraswasta dengan memberikan kesempatan bagi kalangan UKM untuk berkembang," katanya.

Sehari sebelumnya, pada Senin (24/9), Sandiaga juga singgah di Desa Wisata Kandri, Gunung Pati, Semarang. Sandiaga pun berdialog dengan masyarakat setempat.

Dalam dialog tersebut, Sandi mengapresiasi bentuk kampanye yang dibalut suasana sejuk dan santai. Mantan ketua HIPMI ini menegaskan kampanye ke depan seharusnya bisa mengedepankan dialog interaktif langsung bersama masyarakat.

"Kampanye seharusnya seperti ini, sejuk dan santai. Tidak perlu yel-yel dan mengintimidasi pihak lain," katanya.

Tidaknya hanya pulau Jawa, pada pekan sebelumnya, Sandiaga juga bersafari politik ke Palembang dan Medan. Pada Selasa (18/9), Sandiaga disambut oleh Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin di kediamannya, Sekip Ujung, Palembang.

"Saya didoakan juga agar menjadi pemimpin yang amanah," ujar Sandiaga.

Sebelum bertemu Sultan Palembang, dua hari sebelumnya, Sandiaga blusukan di Pasar Lima Marelan, Medan, Ahad (16/9). Di pasar itu, Sandiaga menyerap aspirasi dari para emak-emak yang kebanyakan berkeluh soal harga bahan pokok.

"Aspirasi yang didapat dari masyarakat pada umumnya merupakan keluhan terkait stabilitas harga, khususnya bahan pokok," kata Sandiaga.

photo
Harta Sandiaga Uno

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement