Kamis 27 Sep 2018 16:34 WIB

LSI Denny JA: Isu 'The New Prabowo' tidak Banyak Berpengaruh

Peneliti LSI Denny JA menilai isu 'The New Prabowo' belum populer di masyarakat.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Peneliti LSI Ardian Sopa saat menyampaikan survei Pertarungan Pilpres di Media Sosial, di Jakarta, Rabu (4/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Peneliti LSI Ardian Sopa saat menyampaikan survei Pertarungan Pilpres di Media Sosial, di Jakarta, Rabu (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam rilis survei terbarunya menyebut, isu 'The New Prabowo' tidak terlalu banyak berpengaruh menambah dukungan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa menjelaskan  sebanyak 54,9 persen responden menyukai isu tersebut.

"Isu 'The New Prabowo' memberikan sentimen positif, hanya saja isu tersebut belum populer," ujar Ardian di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta, Kamis (27/9).

Adian menjelaskan efek dari isu tersebut menunjukan bahwa hanya 13 responden yang mengetahui isu 'The New Prabowo'. Sedangkan efek dari isu tersebut hanya 35,5 persen yang lebih mendukung. 33,5 persen menyatakan sama saja.

"9,2 persen menyatakan lebih tidak mendukung, sisanya tidak jawab," ucapnya.

Untuk diketahui 'The New Prabowo' pertama kali dilontarkan Sandiaga. Ketika itu mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai sosok Prabowo adalah sosok Prabowo sekarang adalah sosok yang asyik.

"Pak Prabowo itu orangnya asyik, 'The New Prabowo' sekarang orangnya sangat cair," kata Sandiaga di depan Masjid At-Taqwa, Jakarta, Kamis, (22/8) lalu.

Untuk diketahui survei yang dilakukan LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1200 responden. Wawancara dilakukan dengan tatap muka, dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement