REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) berencana memulai pembangunan kembali rumah yang rusak berat akibat gempa pada Senin (1/10) pekan depan. Kepala Disperkim Lobar Lalu Winengan mengatakan, pembangunan rumah akan dilakukan secara serentak terhadap 40 rumah sebagai tahap awal.
"Enggak apa-apa (terkesan lamban). Orang lain satu, kita langsung 40 rumah," ujar Winengan di Lombok Barat, NTB, Kamis (27/9).
Winengan memastikan peletakan batu pertama untuk untuk 40 rumah tersebut akan dipusatkan di Dusun Batu Kantar, Desa Narmada, Kecamatan Narmada, Lobar. Winengan menyampaikan, sedikitnya 71 rumah di Dusun Batu Kantar mengalami rusak berat akibat gempa, sedangkan 119 rumah lainnya rusak sedang, dan sisanya, 117 rumah rusak ringan.
Dia memperkirakan angka tersebut kemungkinan bertambah karena hasil verifikasi menunjukkan banyak rumah yang sesungguhnya rusak berat namun dimasukan pada kategori rusak sedang. Winengan menambahkan, sudah ada lima kelompok masyarakat (pokmas) yang telah terbentuk dan sudah siap untuk mulai membangun dengan model Rumah Instan Sehat Sederhana (Risha).
"Dari keseluruhan anggotanya yang berjumlah 62 orang, 40 orang siap membangun dengan model Risha," kata Winengan.
Kepala Dinas PUPR Lobar, I Made Arthadana mengatakan berdasarkan data akhir yang dirilis Tim Verifikator melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar, jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 72.223 rumah dengan rincian 45.613 rumah rusak ringan, 12.668 rumah rusak sedang, dan 13.942 rumah rusak berat.
"Angka tersebut meningkat lebih dari 25 persen dibandingkan dengan data awal yang dirilis Posko Utama Penanganan Bencana Gempa Bumi sebulan sebelumnya yang berjumlah total 57.614 rumah," ujar Made.
Kata Made, jumlah yang lebih dari 72 ribuan itu telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati. Ia menilai, Dinas PUPR telah tuntas bekerja sampai dengan terbitnya SK Bupati tersebut.
"Angka itu sudah final di tim verifikasi," ucapnya.
Dengan rampungnya hasil tersebut, tugas tim verifikator itu sudah selesai. Made menambahkan, proses selanjutnya akan dilanjutkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD terkait pengajuan anggaran perbaikannya. Made menyebutkan, BNPB sampai saat ini baru memberikan sekitar 379 penerima bantuan kepada warga Lobar yang terdampak gempa senilai Rp 50 juta untuk masing-masing penerima bantuan.
"Tapi sekarang ada 3.679 rumah yang sudah dibuatkan buku rekening untuk ditransferkan uangnya," kata dia.