REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) dan Majelis Dzikir Jokowi (MDJ) akan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Deklarasi ini akan digelar di Jakarta bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober mendatang.
Ketua Umum RKLA, Indah mengatakan dalam deklarasi tersebut akan dihadiri 15 ribu orang dari umat lintas agama dari 31 provinsi di seluruh Indonesia. Deklarasi itu akan dipusatkan di venue outdoor Jakarta Internasional Expo Kemayoran.
"Itu ada 15 ribu dari seluruh agama, yang hadir juga dari 31 provinsi. Di situ kita deklarasikan," ujar Indah saat konferensi pers di sekretariat DPP Sedulur Jokowi Jalam Langsat, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).
Menurut Indah, Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum yang baik untuk mendeklarasikan pasangan Jokowi-KH Ma'ruf. Karena, saat itu umat lintas agama bisa memperkuat kembali ideologi Pancasila dan NKRI.
"Ini momen yang bagus, makanya saya lakukan deklarasi nanti pada tanggal 1 Oktober. Tujuannya RKLA ini untuk menjaga NKRI harus kondusif," ucap Ketua Umum Majelis Taklim Halimah ini.
Setelah melakukan deklarasi, RKLA akan memberikan mandat kepada relawan yang datang dari berbagai daerah itu untuk mendirikan RKLA di daerahnya masing-masing. "Kita akan menuju semua provinsi untuk memberi mandat, sehingga berdirilah RKLA ini berdiri dari pusat sampai kabupaten. Saya ini mau sebelum pemilihan," katanya.
Dengan terbentuknya RKLA ini, kata dia, umat lintas agama di Indonesia diharapkan bisa satu suara dalam memperkuat NKRI dan ke depannya bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Karena RKLA ini proritas untuk mengubah mental dan akhlak. Saya lakukan ini tidak dibayar. Kalau ada yang bayar ludahi saya," tegasnya.
Indah menambahkan, RKLA siap memenangkan Jokowi kembali karena selama ini kepemimpinan mantan Walikota Solo itu telah melakukan pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke. "Oleh karena itu, untuk menuntaskan program-program pembangunan yang sedang berjalan diperlukan 1 periode lagi kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi," ucapnya.