REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Kerja (KIK) mengaku siap memberikan posisi strategis kepada Yenny Wahid. Ini dilakukan, setalah putri Abdurrahman Wahid itu menyatakan sikap politik untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kalau saya sih welcome di manapun mbak Yenny. Kalau di TKN, minimal wakil ketua," kata Juru Bicara TKN KIK Abdul Kadir Karding di Jakarta, Kamis (27/9).
Posisi Wakil Ketua TKN akan membuat Yenny sejajar dengan jabatan sebagian besar Sekretaris Jendral partai koalisi dalam tubuh tim pemanangan Jokowi-Ma'ruf. Namun demikian, Karding mengatakan, posisi yang akan diberikan kepada Yenny dalam tim kampanye bergantung pada pembicaraan antara Ketua TKN KIK Erick Thohir dan Yenny Wahid nanti.
Karding mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara peraturan masih mengizinkan perubahan atau penambahan nama dalam komposisi TKN. Karding mengatakan, kalaupun Yenny nantinya mendapatkan posisi diluar TKN, akan dibicarakan lebih lanjut terkait peran-perannya dalam tim pemenangan.
Namun, Karding menegaskan, posisi apapun yang diterima Yenny, yang terpenting adalah perannya atau fungsi bagaimana teman-teman Gusdurian ini bisa menjadi warna tersendiri dalam gerakan Pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Seperti diketahui, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid telah menentukan sikap politiknya. Yenny memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin. Yenny mengaku dirinya dan pengikut mencari pemimpin yang ingim bergerak dan dekat dengan masyarakat.
Dalam deklarasi tersebut, Yenny tidak sendirian. Ia didampingi sembilan elemen Gusdurian lainnya, seperti Barikade Gusdur, Gerakan Kebangkitan Nasional (Gatara), Forum Kyai Kampung Nusantara (FKKNU), Jaringan Perempuan untuk NKRI, Satuan Mahasiswa Nusantara, Profesional Peduli Bangsa, Komunitas Santri Pojokan, Milenial Political Movement dan Garis Politik Mawardi.