REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelindo I (Persero) segera melanjutkan pengembangan tahap II Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, yang meliputi pembangunan kawasan industri terintegrasi dengan pengembangan pelabuhan tahap I.
"Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, memiliki keunggulan selain lahannya luas mencapai 3.000 hektare, juga lokasinya strategis langsung menghadap ke Selat Malaka," kata Direktur SDM dan Umum Pelindo I M Hamied Wijaya di Jakarta, Kamis (27/9).
Hamied mengatakan FGD bertujuan mendapatkan kesamaan visi dan dukungan dalam mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional dan kawasan industri terpadu. Dengan keunggulan ini maka Pelabuhan Kuala Tanjung ke depannya dapat menampung industri skala besar. Kemudian akses ke pelabuhan laut dalam yang dapat melayani kapal ukuran terbesar, serta pemanfaatan infrastruktur dan fasilitas dasar secara bersama.
Hamied menjelaskan Pelindo I telah menerima penugasan pengembangan kawasan industri di Kuala Tanjung yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan dan Kawasan Industi Kuala Tanjung di Provinsi Sumatera Utara. "Kami optimistis bahwa pelaku industri akan tertarik untuk investasi di kawasan industri Kuala Tanjung," kata Hamied.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan perusahaan saat ini tengah merampungkan tahap pertama Pelabuhan Kuala Tanjung yang merupakan terminal multimanfaat (multipurpose) berkapasitas 600 ribu TEUs.
Saat ini, berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat barang yang ada di terminal tersebut, di antaranya tiga unit ship to shore (STS) crane, delapan unit automated rubber tyred gantry (ARTG) crane, 21 unit truck terminal, dan dua unit MHC serta terminal operating system (TOS) peti kemas maupun curah cair.
Total investasi pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 34 triliun, tetapi tahap I pembangunan terminal multipurpose senilai Rp 4 triliun yang dikelola PT Prima Multi Terminal, sebuah anak usaha patungan sejumlah BUMN, yang terdiri atas Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya.
Bambang berharap nantinya Presiden Joko Widodo dapat meresmikan beroperasinya pengembangan tahap 1 Terminal Pelabuhan Barang Kuala Tanjung sekaligus mencanangkan pengembangan tahap II dan tahap III kawasan industri Kuala Tanjung.