Jumat 28 Sep 2018 01:29 WIB

Polisi Masih Periksa Pemasang Jerat Tewaskan Harimau

ES mengaku memasang jerat untuk menangkap babi hutan.

Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memeriksa seorang pemasang jerat berisinisial ES yang menewaskan seekor harimau sumatera di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.

"Dari hasil analisa TKP kemudian pemeriksaan beberapa saksi ditemukan dan diamankan satu masyarakat yang mengaku memasang jerat berinisial ES," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Kamis (27/9).

Dedi Prasetyo mengatakan tujuan ES memasang 50 jerat di sekitar ladangnya bukan untuk harimau, melainkan babi hutan yang sering merusak ladangnya. Kepolisian bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) masih memeriksa ES. Apabila terbukti terdapat tindak pidana statusnya menjadi tersangka dari terperiksa.

"Yang bersangkutan saat ini masih terperiksa, dari nanti gelar perkara bersama, mengundang saksi ahli, pasti akan ditingkatkan statusnya menjadi tersangka apabila terbukti terdapat tindak pidana," tutur Dedi.

Polri pun mengimbau masyarakat di sekitar hutan, baik di Riau maupun di wilayah Sumatra lainnya yang terdapat populasi harimau untuk berhati-hati dalam memasang jerat. Harimau merupakan salah satu hewan yang hampir punah dan dilindungi.

"Kalau masyarakat merasa terganggu dengan babi hutan bisa koordinasi dengan BKSDA atau aparat keamanan setempat, baik polsek, kodim, koramil maupun kades untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan," kata Dedi.

Ada pun bangkai harimau sumatera yang sedang hamil tersebut telah dibawa ke Kota Pekanbaru untuk diautopsi. Harimau sumatera merupakan satwa dilindungi yang keberadaannya terancam punah akibat perburuan dan konflik manusia karena perubahan fungsi hutan. Berdasarkan data WWF, jumlah populasi harimau sumatera tinggal 600 ekor.

Baca juga: Harimau Mati Terjerat Seharusnya Lahirkan Sepasang Anak

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement