Jumat 28 Sep 2018 02:43 WIB

Belanda akan Larang Penggunaan Ponsel Saat Bersepeda

Satu dari lima kecelakaan sepeda pada usia 12 hingga 25 tahun melibatkan ponsel.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Seorang warga mengendarai sepeda di Goirle, Belanda, yang dihiasi dengan bendera, atribut, dan warna khas timnas Belanda.
Foto: AP/Geert Vanden Wijngaert
Seorang warga mengendarai sepeda di Goirle, Belanda, yang dihiasi dengan bendera, atribut, dan warna khas timnas Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Belanda akan melarang penggunaan telepon seluler saat bersepeda. Pelarangan ini akan diterapkan menyusul kekhawatiran terkait bahaya yang bisa menimpa warga. Pelarangan yang diatur berdasarkan undang-undang itu dijadwalkan berlaku pada Juli tahun depan.

Dilansir di The Guardian, Jumat (27/9), aturan ini sekaligus untuk melengkapi aturan pelarangan terhadap penggunaan ponsel saat mengemudi mobil dan truk. Namun, penggunaan ponsel saat berkendara tetap dibolehkan asal menggunakan hands-free yang tersambung ke ponsel.

Menteri Transportasi Belanda, Cora van Nieuwenhuizen menuturkan, undang-undang yang mengatur pelarangan menggunakan ponsel saat bersepeda diperlukan karena munculnya penggunaan media sosial dan data seluler yang tak terbatas. Ini telah mengubah cara orang menggunakan ponsel pintarnya dan waktu yang dihabiskan.

"Menggunakan ponsel saat bersepeda sama berbahayanya dengan penggunaan ponsel saat mengendarai mobil. Karena itu, tiap kali Anda di jalan, Anda harus fokus dan tidak menggunakan ponsel," ujar dia.

Cora menambahkan, pelarangan penggunaan ponsel saat bersepeda itu juga terkait dengan naiknya jumlah sepeda ketimbang penduduk. Di Belanda, jumlah sepeda mencapai 22,5 juta sedangkan penduduknya sekitar 17 juta orang. Siklus penggunaan sepeda pun mengalami peningkatan hingga 12 persen sejak 2005.

Risiko bahaya ini tidak hanya akan dialami pengendara sepeda, tapi juga para pejalan kaki. Hasil penelitian menunjukkan, jumlah pengendara sepeda yang membutuhkan perawatan darurat usai mengalami kecelakaan akibat penggunaan ponsel tidak terlalu tinggi. Sedangkan kecelakaan ringan makin banyak terjadi terutama di kalangan anak muda.

Dalam sebuah penelitian, satu dari lima kecelakaan sepeda di kalangan usia 12 hingga 25 tahun melibatkan ponsel pintar. Berdasarkan kantor statistik pusat CBS, sebanyak 206 pesepeda tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada 2017.

Selain itu, hasil jajak pendapat juga menunjukkan 75 persen warga Belanda percaya penggunaan ponsel pintar secara aktif saat bersepeda, baik itu melakukan panggilan telepon, mengirim pesan singkat, bermain game, mengunduh musik, menulis di media sosial maupun menggunakan aplikasi lainnya harus dilarang.

Mayoritas dalam jajak pendapat tersebut menyatakan mereka telah menyaksikan keadaan berbahaya yang melibatkan pengendara sepeda dan ponsel cerdas. Salah satunya Tommy-Boy. Remaja berusia 13 tahun ini tewas dalam kecelakaan sepeda saat sedang menyusun daftar musik di ponselnya untuk menyambut pesta ulang tahun adiknya.

Ayah Tommy, Michael Kulkens, terus mengampanyekan larangan tersebut sejak putranya itu tewas. Dia pun mengaku senang dengan perubahan yang diusulkan. "Saya sampai menghentikan mobil saya di sisi jalan. Bahkan air mata saya sampai keluar saat mendengar di radio soal akan adanya larangan itu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement