Jumat 28 Sep 2018 08:56 WIB

Harga Ayam Broiler Turun, Ini Imbauan Kementan ke Peternak

Kementan: pasar komoditi unggas di Indonesia didominasi komoditas segar

Red: EH Ismail
Ilustrasi ayam broiler
Ilustrasi ayam broiler

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memberi imbauan kepada para pelaku usaha (stakerholder) untuk bersama-sama menjaga iklim usaha perunggasan yang lebih kondusif. Hal itu terkait penurunan harga ayam broiler atau pedaging hidup di tingkat peternak karena kelebihan pasokan.

“Terkait kelebihan pasokan yang terjadi saat ini, kita mendorong kepada semua pelaku usaha untuk melakukan upaya pemotongan, penyimpanan, dan pengolahan sebelum dijual ke pasaran,” kata  Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) I Ketut Diarmita dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

I Ketut menyatakan, pasar untuk komoditi unggas di Indonesia saat ini didominasi komoditas segar (fresh commodity), sehingga produk mudah rusak. Kecepatan distribusi dan keseimbangan pasokan dan permintaan (supply and demand) menjadi faktor penting penentu harga. Untuk itu, I Ketut berharap agar hasil usaha peternak tidak lagi dijual sebagai ayam segar, melainkan dalam ayam beku, ayam olahan, ataupun inovasi produk lainnya.

“Kami meminta kepada pelaku usaha untuk melakukan pemotongan di Rumah Potong Hewan Unggas (RPUH), dan memaksimalkan penyerapan karkas untuk di tampung dalam cold strorage, sebagai cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” imbaunya