REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta siap memediasi permasalahan yang mendera ribuan buruh PT Il Jin Sun, pascaaksi mogok kerja selama lima hari terakhir. Salah satunya, dengan memanggil kedua pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan cara ini, diharapkan permasalahan tersebut akan cepat selesai dan menguntungkan kedua pihak.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan secara lisan mengenai permasalahan yang mendera 1.800 buruh PT Il Jin Sun. Permasalahan, belum terbayarnya upah para buruh ini, diduga karena perusahaan itu sedang pailit.
"Tapi, kami belum tahu penyebab perusahaan itu pailit. Apakah, produknya tidak laku atau karena faktor lain," ujar Anne, kepada Republika.co.id, Jumat (28/9).
(Baca: Ribuan Buruh Garment Mogok Kerja Tuntut Pembayaran Upah)
Akan tetapi, sudah dua kali dirinya bertemu dengan jajaran direksi perusahaan asal Korea tersebut. Memang saat itu, pimpinan perusahaan mengisyaratkan kalau finansial mereka sedang tidak sehat. Akibat kondisi ini, tentunya berdampak pada ribuan buruhnya. Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mendorong instansi terkait supaya segera menyelesaikan permasalahan tersebut agar tidak berlarut-larut.
Menurut Anne, kasus seperti ini bukan saja terjadi terhadap karyawan PT Il Jin Sun. Sebelumnya, PT Dada Indonesia juga dilanda pailit. Sehingga, berdampak pada pemutusan kerja ribuan karyawannya. Tak hanya itu, perusahaan tersebut harus hengkang dari Purwakarta.
Buruh PT Il Jin Sun, Purwakarta, melakukan aksi mogok kerja menuntut upah mereka selama tiga bulan segera dibayarkan, Jumat (28/9). (Ita Nina Winarsih / Republika)
"Tapi, PT Dada Indonesia melaporkannya ke kami melalui Disnaker jauh-jauh hari. Termasuk, soal hengkang dari Purwakarta. Berbeda dengan PT Il Jin Sun, kami belum tahu kondisi yang sebenarnya," ujar Anne.
Sementara itu, aksi mogok kerja ribuan karyawan PT Il Jin Sun, sampai saat ini terus berlanjut. Bahkan, informasi yang Republika terima, karyawan perusahaan padat karya ini akan melakukan aksi besar-besaran, pada Senin (1/10).