Jumat 28 Sep 2018 16:16 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Akhir Tahun Ditargetkan 98 Persen

Penyaluran KUR tersebar pada tiga sektor dengan KUR mikro yang masih mendominasi.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolanda
Seorang pegawai membenahi rak produk UMKM di salah satu outlet minimarket Alfamart (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang pegawai membenahi rak produk UMKM di salah satu outlet minimarket Alfamart (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan akhir Agustus 2018 mencapai Rp 87,58 triliun atau 70,88 persen dari target Rp 123,56 triliun pada tahun ini. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) memprediksi, penyaluran hingga akhir tahun mampu menyentuh 98 persen.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Yuana Sutyowati menjelaskan, total debitur sudah mencapai 3,3 juta orang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Realisasi dilakukan melalui 41 lembaga keuangan peyalur yang terdiri dari 35 bank, empat lembaga keuangan dan dua koperasi, yakni Kospin Jasa Pekalongan dan KSP Kodit Obor Mas.

Penyaluran KUR tersebar pada tiga sektor dengan KUR mikro yang masih mendominasi, yakni Rp 55 triliun dengan 3 juta debitur. "Sisanya, KUR kecil Rp 31,7 triliun dengan debitur 204 ribu orang dan KUR P-TKI Rp 350 miliar dengan 21ribu debitur," tutur Yuana dalam konferensi pers di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (28/9).

Dari total realisasi Rp 87,58 triliun, penyaluran tersebar pada lima sektor usaha. Sektor perdagangan mendominasi dengan persentase mencapai 57,2 persen. Sementara itu, sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan menyentuh 21,6 persen, sektor jasa adalah 13 persen, sektor industri pengolahan 6,7 persen. Sisanya, sektor perikanan hanya 1,5 persen.

Sampai akhir tahun, Kemenkop UKM memprediksi realisasi dapat mencapai 98 persen atau sekitar Rp 121 triliun. Menurut Yuana, meski tidak sampai 100 persen, perkiraan tersebut lebih tinggi dibanding dengan pencapaian pada tahun lalu. Pada 2017, tercatat realisasi penyaluran KUR adalah 97 persen dari target awal Rp 110 triliun.

Yuana menilai, tren penyaluran KUR mengalami pertumbuhan positif. Apabila dibandingkan dengan Agustus 2017, jumlah penyaluran KUR hanya Rp 61,14 triliun. Artinya, secara year on year atau dilihat secara tahunan, penyaluran KUR per Agustus 2018 mengalami peningkatan.

Guna mendukung upaya percepatan penyaluran KUR pada 2018, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan di 20 provinsi. "Realisasi sampai bulan ini adalah sembilan provinsi dengan peserta 450 KUKM, di antaranya di Sumatera Utara, Jawa Barat dan Bali," ujar Yuana.

Selain itu, dalam rangka pendampingan KUR 2018, Kemenkop UKM juga merekrut 314 orang tenaga pendamping untuk memberikan pendampingan terhadap UMKM. Sampai Agustus, pendampingan telah dilakukan ke 7.760 UMKM dari total target 15ribu UMKM. Realisasi akad kreditnya sendiri mencapai Rp 79,3 miliar atau sekitar 64,98 persen dari total pengajuan sebesar Rp 122 miliar.

Terkait kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika, Yuana menuturkan, pemerintah belum ada rencana mengubah bunga KUR dalam jangka pendek ini. "Semua masih skema awal yang telah ditentukan," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement