Jumat 28 Sep 2018 17:09 WIB

Jokowi: Akhir 2018 Mayoritas Saham Freeport di Tangan Kita

Jokowi pastikan semua divestasi Freeport dilakukan secara transparan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Dirut Inalum Budi G Sadikin (kedua kanan) bersama CEO Freeport McMoRan Inc Richard Adkerson (kanan) usai melakukan penandatanganan perjanjian disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri), Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (27/9).
Foto: Prayogi/Republika
Dirut Inalum Budi G Sadikin (kedua kanan) bersama CEO Freeport McMoRan Inc Richard Adkerson (kanan) usai melakukan penandatanganan perjanjian disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri), Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis Indonesia akan menguasai 51 persen lebih saham PT Freeport Indonesia pada akhir tahun ini.

Hal ini disampaikannya setelah penandatanganan perjanjian terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke INALUM oleh Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto pada Kamis (27/9) kemarin.

“Pada akhir tahun 2018 ini, Insyaallah Indonesia akan sepenuhnya menguasai 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia melalui holding industri pertambangan kita, PT INALUM (Persero),” kata Jokowi melalui akun Facebook-nya, dikutip dari laman Setkab, Jumat (28/9).

Jokowi menjelaskan, sejumlah perjanjian lanjutan dari Head of Agreement (HoA) telah ditandangani oleh Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi G. Sadikin, dan Presiden Freeport McMoran Inc (FCX) Richard Adkerson, kemarin. Perjanjian yang diteken itu yakni Perjanjian Divestasi PTFI, Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia, dan Perjanjian Pemegang Saham PTFI.