REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andrian Saputra
Masih ingat goyang dayung? Ya, goyang ini menjadi ramai ketika pelaksanaan Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Dengan spontan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggoyangkan tangannya ketika penyanyi Via Vallen membawakan lagu "Meraih Bintang" dalam pembukaan Asian Games. Goyangan Jokowi yang seperti sedang mendayung itu pun kemudian banyak ditiru oleh warganet.
Jokowi bergoyang, bukan sekali itu saja. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi dengan lihai menunjukkan kebolehannya berjoget ria. Misalnya saja ketika upacara adat resepsi pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu, Jokowi dengan mahir menarikan tarian tor-tor. Ia pun pernah ambil bagian dalam pemecahan rekor tarian poco-poco Agustus lalu. Goyangan Jokowi kala itu pun menjadi sorotan publik karena begitu sangat menghibur.
Teranyar, calon presiden Kolaisi Indonesia Kerja (KIK) itu juga berjoget riang saat akan mengambil nomor urut Pilres 2019. Di hadapan relawannya, Jokowi menggoyangkan tubuh dan tangannya mengikuti irama lagu goyang dua jari yang diubah liriknya jadi “Ayo kita pilih jokowi” yang dinyanyikan Sandria Azhari.
Lalu bagaimana dengan Prabowo? Capres Koalisi Indonesia Adil Makmur ini juga tak kalah soal urusan bergoyang. Video Prabowo Subianto yang asyik berjoget poco-poco dengan Dubes Jepang pun masih bisa ditemukan di Youtube. Bahkan, mantan Denjen Kopasus itu pun tak canggung menari dihadapan ribuan orang saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pilpres 2018. Prabowo dengan luwes menari dengan iringan lagu berjudul syantik yang dipopulerkan Siti Badriah.
Baru-baru ini, Prabowo juga menunjukkan kebolehannya menari, dalam video yang diunggah juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Azhar Simanjuntak dalam akun media sosialnya, Prabowo menunjukkan kebolehannya melakukan tarian Jawa. Prabowo menuturkan telah gemar menari sejak menjadi prajurit TNI. Bahkan, Prabowo pun mengakui keluarganya sangat gemar menari terutama ketika mendapat kabar gembira.
Tingkah Jokowi dan Prabowo yang mulai menunjukkan kemahirannya menari itu pun dinilai sebagai strategi meraup simpati masyarkat. Pengamat politik dari Lembaga Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun mengatakan, pemilih cenderung tertarik memilih capres yang dipandang mempunyai perilaku, sikap dan tingkah laku yang mirip dengan keseharaian pemilih masing-masing. Melalui tarian, kedua capres tersebut berupaya mengirimkan pesan bahwa pemimpin dan pemilih memiliki kesamaan, yakni menyukai tarian.
“Bahasa survei inilah yang dimaksud dengan merakyat, pemimpin dan pemilih tak berjarak. Bukan zamannya lagi pemimpin itu seperti raja yang seakan berbeda dari rakyatnya.” kata Rico kepada Repubika.co.id, Jum’at (28/9).
Hanya saja, komunikasi dengan gaya cair seperti melalui menari dinilai lebih dibutuhkan oleh Prabowo Subianto. Sebab publik lebih banyak melihat Prabowo memiliki citra tegas.
Citra tegas pada Prabowo pun, menurut Rico, bisa menjadi persepsi berbeda di publik bila ditunjukan berlebihan. Dengan komunikasi Prabowo yang mulai menunjukkan kemahirannya menari, dapat membentuk persepsi baru pada pemilih. Di mana Prabowo tak hanya pandai berorasi namun juga luwes dalam bergaul.
“Prabowo lebih penting berkomunikasi dengan gaya cair seperti, tarian ini bisa membantu penguatan citra 'The New Prabowo',” katanya.
Sementara aksi menari dalam beberapa kesempatan yang ditampilkan Jokowi, jelas Rico sudah tak diperlukan lagi bagi Jokowi. Aksi menari Jokowi pun dinilai sebagai model lain dari kebiasaan-kebiasan Jokowi yang memiliki kesan dekat dengan rakyat semisal naik motor hingga menikmati konser musik.
Jokowi dipandang sudah memiliki citra merakyat yang sangat kuat. Sehingga, tak perlu lagi menambah koomunikasi politik untuk mendekatkan diri pada rakyat melalui tarian dan lainnya.
“Yang perlu bagi Jokowi itu publik sekarang menilai kinerja Jokowi dari kerjanya, lebih baik beliau fokus ke situ ketimbang memperbanyak gimmick seperti ini (menari),” tambahnya.
Kendati demikian, kata Rico, gaya ringan, santai dan hobi menari yang ditunjukkan Jokowi dan Prabowo sangat berpengaruh besar untuk mewujudkan pilpres yang ceria dan damai. “Gaya soft kayak begini juga bisa meredakan tensi ketegangan kampanye antarkeduanya,” katanya.
Sebenarnya, Indonesia juga pernah mempunyai pemimpin yang sangat hobi bergoyang. Ialah proklamator, Presiden Soekarno. Soekarno dikenal sebagai presiden yang sangat mahir berdansa.
Dokumentasi video Soekarno yang tengah berdansa pun dengan mudah ditemukan didunia maya. Bahkan keterangan tokoh Rusia, Nikita Sergeyevich Khrushchev (1894-1971) dalam bukunya Khruschchev Remembers, The Last Testaiment yang dimuat majalah Intisari pada 1985 menyebutkan Soekarno yang hobi berdansa. Presiden RI pertama itu menyambut para tamu negara dengan acara dansa sebagai hiburan.