REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi pemberitaan di media terkait masuknya investor dalam rangka penambahan modal Bank Muamalat dengan menyatakan bahwa pihak manapun boleh menjadi investor di bank tersebut.
"Siapapun boleh menjadi investor Bank Muamalat sepanjang kredibel dan memiki fresh money," kata Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot dalam keterangan resmi, Jumat (28/9).
Selain itu, investor tersebut juga harus menempatkan sejumlah uang dalam escrow account di Bank Muamalat sesuai kesepakatan dengan otoritas. Escrow Account adalah rekening yang dibuka untuk menampung dana tertentu yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat khusus sesuai instruksi atau perjanjian antara penyetor dengan pihak yang berkepentingan dengan escrow account tersebut.
Selanjutnya, bank harus segera melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menetapkan investor tersebut. Sebelumnya beredar kabar bahwa ada sejumlah investor yang akan menyuntikkan modal ke Bank Muamalat. Salah satunya yaitu konsorsium yang digawangi oleh Ilham Habibie, putra mantan Presiden RI BJ Habibie.
Selain itu, ada pula Grup Mayapada yang didirikan oleh Dato Sri Tahir, yang disebut tertarik menjadi pemodal Bank Muamalat.