Sabtu 29 Sep 2018 19:11 WIB

Kiai Ma'ruf Paparkan Arus Baru Ekonomi Indonesia

Arus baru ini membangun kolaborasi yang saling menguntungkan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH. Maruf Amin saat menghadiri konsolidasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (29/9).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH. Maruf Amin saat menghadiri konsolidasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DBL Arena, Surabaya, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyiapkan skema pembangunan ekonomi bangsa yang disebutnya sebagai 'Arus Baru Ekonomi Indonesia'. Skema itu diyakininya bakal memperkuat kerja Presiden Joko Widodo dalam upaya membawa ekonomi Indonesia semakin maju.

“Kita ingin membangun skema ekonomi baru yang lebih adil dan menyejahterakan. Dalam konsep lama, ada teori trickle down effect yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi menetes ke bawah, tapi kemudian tidak menetes. Sekarang kita balik dari bawah ke atas dengan umat sebagai fokus utama pembangunan kesejahteraan bangsa,” ujar Maruf saat mengunjungi Ponpes Bumi Sholawat, Sidoarjo, Sabtu (29/9). 

Maruf menerangkan, arus baru ekonomi itu tak lantas membenturkan yang lemah dan yang kuat. Tetapi menurutnya, sistem ini membangun kolaborasi yang saling menguntungkan. Maka dari itu, cara tersebut yang akan diperkuat jika terpilih menjadi wapres.

“Kita ingin mengurangi kesenjangan. Indeks ketimpangan atau rasio gini harus diturunkan. Tentu kita juga tekan disparitas spasial antara pusat dan daerah dan antardaerah. Kita ingin ekonomi kian merata, itu sudah dijalankan Pak Jokowi selama ini dan kita perkuat lagi ke depan,” ujar Ma'ruf.

Dia mencontohkan, disparitas spasial yang terus dikurangi Jokowi dengan menggelorakan pembangunan infrastruktur di luar Jawa. Saat ini, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbang Pulau Jawa sekitar 58 persen. Lalu Sumatera 21 persen, Kalimantan delapan persen, Sulawesi enam persen. Kemudian Maluku dan Papua dua persen, serta Bali dan Nusa Tenggara tiga persen.

Ma'ruf mengatakan, dengan pembangunan infrastruktur yang kini tidak lagi Jawa-sentris, ekonomi luar Jawa terus bergerak maju. Ma'ruf meyakini, pengembangan ekonomi luar Jawa juga bakal memberi banyak nilai tambah bagi masyarakat. Misalnya, komoditas kakao Sulawesi yang dijual mentah secara murah, selama ini nilai tambahnya hanya dinikmati perusahaan raksasa.

“Dari Sulawesi, kakao dijual murah. Masuk luar negeri, diolah sedikit jadi mahal, masuk lagi ke Indonesia dengan harga tinggi. Besok kita taruh nilai tambah itu di Indonesia. Kerja Pak Jokowi memeratakan pembangunan hingga luar Jawa adalah bagian dari ikhtiar memberi nilai tambah ekonomi itu,” ujar Ma'ruf.

Ketua TKD Jatim untuk Jokowi-KH Ma'ruf, Machfud Arifin, mengatakan, roadshow Kiai Ma'ruf ke Jatim dalam beberapa hari terakhir semakin menyuntikkan semangat kepada seluruh tim untuk menggerakkan seluruh potensi dalam memenangkan duet tersebut. 

“Kita terus bergerak, dan target menang, bismillah 70 persen Insya Allah tercapai dengan gotong royong banyak pihak,” kata mantan Kapolda Jatim itu.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement