Sabtu 29 Sep 2018 20:04 WIB

Topan Trami Terjang Jepang, Puluhan Orang Terluka

Hujan lebat dan gelombang tinggi menerjang pulau-pulau dekat Okinawa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Topan Trami menerjang pulau selatan Okinawa, Jepang, pada Sabtu (29/9). Sedikitnya 17 orang terluka akibat topan tersebut.

Topan Trami, yang berkecepatan 216 kilometer per jam di dekat pusatnya, merupakan badai peringkat dua. Akibat topan tersebut, pulau-pulau di dekat Okinawa, dilanda hujan lebat dan gelombang tinggi.

Terjangan angin juga membuat pohon-pohon bertumbangan dan memutuskan aliran listrik. "Sekitar 195 ribu rumah di Okinawa dan pulau kecil lainnya kehilangan suplai listrik," kata Okinawa Electric Power dalam sebuah pernyataan, dikutip Aljazirah.

NHK, sebuah lembaga penyiaran publik di Jepang melaporkan, topan Trami telah menyebabkan lebih dari 380 penerbangan dari dan menuju Okinawa dibatalkan. NHK menyebut, sekitar 600 orang turut dievakuasi saat topan menerjang.

Masatsune Miyazato, seorang pejabat di kantor manajemen bencana di Okinawa mengatakan, sedikitnya 17 orang dilaporkan terluka akibat topan. "Jumlah itu akan meningkat lebih lanjut karena kami tengah memilah-milah angka," katanya, dilaporkan laman Channel News Asia.

Kendati demikian, Miyazato yakin topan tak akan menyebabkan adanya korban jiwa. "Orang-orang di Okinawa terbiasa dengan topan, tapi kami sangat mendesak mereka untuk tetap waspada," ujarnya.

Setelah melanda Okinawa, topan Trami diperkirakan bergerak melintasi pulau-pulau Kyushu dan pulau utama Honshu pada Ahad (30/9). Otoritas Jepang telah mengimbau warga yang tinggal di wilayah-wilayah terkait untuk siaga dan waspada.

Para nelayan di Kagoshima Bay, tempat yang diperkirakan akan menjadi tempat mendaratnya topan Trami pada Ahad, telah menambat perahu-perahu mereka. Para pejabat di Kansai juga telah melakukan persiapan menjelang datangnya Trami. Mereka bahkan telah memperingatkan tentang kemungkinan penutupan bandara.

Pergerakan topan Trami disebut mirip dengan topan Jebi yang melanda Jepang pada awal September. Jebi merupakan badai paling kuat yang menghantam Jepang dalam kurun 25 tahun terakhir.

Lebih dari 300 ribu warga Jepang dievakuasi akibat topan tersebut. Ratusan penerbangan pun turut dibatalkan. Hal itu tak pelak membuat Jepang mengalami kelumpuhan.

Dampak fisik akibat topan Jebi masih belum sepenuhnya pulih di beberapa wilayah di Jepang. Namun negara itu kembali harus menghadapi terjangan topan Trami.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement