REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) langsung memenuhi kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah. Langkah awal yang dilakukan yakni pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik PT PLN (Persero).
"Kementerian BUMN turut berduka atas bencana yang menimpa Donggala dan sekitarnya. Menteri BUMN, Ibu Rini Soemarno pun selalu mendorong dan mengawasi gerak aktif dan cepat tanggap BUMN dalam setiap musibah sehingga penanganan pasca-bencana yang melanda Donggala, Palu dan sekitarnya dapat berjalan efektif dan cepat," kata Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Sama melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (29/9).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Beberapa sarana dan fasilitas (sarfas) seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan filling shed (tempat pengisian mobil tangki) mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM. Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan.
Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergency) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya. Pasokan bahan bakar akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli, dan TBBM Pare-Pare. Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan pasokan kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga akan berupaya cepat mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
Untuk elpiji, alternatif suplai ke Palu rencananya dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, juga dari Depot LPG Makassar dan Terminal LPG Bosowa. Selain itu telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 Kg dari SPPBE Makassar.
Sedangkan untuk Avtur, akan dilakukan alih suplai ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo, dan TBBM Luwuk. Penyaluran rencananya dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan. Pertamina juga memberangkatkan tim relawan yang membawa bantuan logistik dan medis.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali dua gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang mensuplai pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu. PLN juga menerjunkan 216 personel gabungan dari Wilayah Sulawesi Tengah, Utara, Selatan,Tenggara, dan Barat serta Gorontalo yang sudah teruji kompetensinya untuk membantu perbaikan infrastruktur kelistrikan pasca gempa yang mengguncang Palu dan Donggala. Selain itu, untuk solusi jangka pendek penerangan PLN juga membawa 8 genset yang nantinya akan di sebar di posko-posko yang ada di Palu dan Donggala.
"Bantuan BUMN pun akan terus bertambah untuk memulihkan berbagai kebutuhan para korban seperti pasokan kebutuhan dasar, medis, tempat tinggal sementara, telekomunikasi, konektivitas hingga perbankan," kata Hambra.
Untuk telekomunikasi, PT Telkom Indonesia/Telkom (Persero) Tbk secara bertahap telah berhasil memulihkan sebagian besar jaringan di wilayah Kota Palu, Donggala, dan sekitarnya. Saat ini, layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih di beberapa titik strategis kota Palu. Layanan diprioritaskan bagi pemerintah dan instansi-instansi yang sangat membutuhkan. Jaringan 4G yang sudah kembali beroperasi di beberapa wilayah seperti Toli-toli, Poso, dan Luwuk. Sedangkan untuk Kota Donggala, perangkat layanan suara dan internet pun telah pulih.
Telkom juga telah mengaktifkan akses free wifi di area kantor Telkom Donggala yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet. Telkom juga mengaktifkan sistem komunikasi satelit dengan memberangkatkan Satellite News Gathering (SNG) dari Makassar ke Palu. Percepatan pemulihan layanan telekomunikasi tersebut untuk memudahkan koordinasi pemerintah serta seluruh petugas lapangan yang saat ini tengah fokus melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana.
Adapun untuk layanan Perbankan, Hambra menambahkan, Bank Mandiri saat ini pun tengah berupaya menyiapkan dan mengoptimalkan sarana pendukung layanan perbankan. Hal itu agar masyarakat dapat melakukan transaksi perbankan di cabang-cabang terdekat dari lokasi cabang yang terdampak gempa.
Kondisi kantor layanan di sekitar Donggala saat ini, terdapat 7 kantor layanan Bank Mandiri yang mengalami kerusakan. Bahkan satu di antaranya, yaitu kantor cabang di Sigi sama sekali tidak dapat digunakan. Kemudian hingga saat ini tercatat sekitar 60 mesin ATM Bank Mandiri di wilayah Donggala dan Palu mengalami gangguan akibat terputusnya jaringan listrik.
Untuk itu, Bank Mandiri telah menerjunkan lebih dari 100 relawan untuk mendukung tanggap darurat bencana gempa dan tsunami di Donggala. Relawan yang terdiri dari pegawai Bank Mandiri di berbagai daerah itu mendukung evakuasi dan penyiapan posko-bantuan serta dapur umum di lokasi terdampak bencana. Pengiriman relawan dilakukan secara bertahap dan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"BUMN akan terus hadir untuk memberikan bantuan penanganan bencana, agar masyarakat terbantu dalam memperoleh kebutuhan dasar seperti bahan makanan, air bersih maupun tempat berlindung," ujar dia.