REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang menjadi korban gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Untuk mahasiswa yang menjadi korban akibat bencana kemarin, yaitu adanya tsunami kalau tidak mampu laporkan ke Kementerian atau rektor, nanti akan diberikan beasiswanya," kata Menristekdikti Mohamad Nasir di Denpasar, Sabtu (29/9).
Berdasarkan laporan sementara yang diterima Menteri Nasir, ada satu kampus yakni Universitas Terbuka di Palu yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter yang terjadi pada Jumat (28/9) itu. "Laporan baru satu kampus, ada kemungkinan kampus lain, tetapi belum ada informasi," ujarnya usai Deklarasi Gerakan Mahasiswa Merajut Kebangsaan tersebut.
Nasir mengaku sudah beberapa kali menghubungi sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Palu, namun belum bisa terhubung. "Universitas Tadulako belum bisa saya kontak hari ini, mati, belum bisa saya kontak semua (rektor) yang ada di Palu," ucapnya
Oleh karena itu, Menristekdikti juga berencana untuk melihat langsung kondisi bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Menurut Nasir, dengan pemberian beasiswa tersebut menjadi salah satu solusi untuk meringankan mahasiswa tidak mampu yang menjadi korban gempa.
"Ini harus diselesaikan, jangan sampai mereka (mahasiswa) terkatung-katung, akibat bencana kuliah terhenti. Jangan sampai itu terjadi. Nanti apa pembebasan biaya di kampus ini harus kita lakukan pembahasan bersama rektor," ucapnya.
Baca: Jalan Rusak Persulit Akses Bantuan ke Korban Gempa Palu