REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan melakukan penelitian potensi bencana yang berada di perairan Indonesia. Pasalnya, perairan Indonesia merupakan saluran utama massa air hangat dengan salinitas relatif rendah dari Samudera Pasifik bergerak menuju Samudera Hindia, yang dikenal dengan nama Arus Lintas Indonesia (Arlindo).
Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Augy Sahilatua mengatakan, Arlindo merupakan bagian sirkulasi arus perairan global yang memiliki pengaruh terhadap kondisi iklim di Indonesia. Selain itu, Arlindo dapat memicu munculnya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan El Nino-Southern Oscillation (ENSO).
“Fenomena ini yang membuat wilayah di Indonesia mengalami musim hujan atau musim kemarau hebat, yang kemudian memicu terjadi bencana alam seperti banjir, tanag longsor, dan kekeringan,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/9).
Ia menjelaskan, kawasan Selat Makassar, Selat karimata, dan perairan Lifamatola, merupakan pintu masuk utama Arlindo. Sedangkan Selat Bali, Selat Lombok, Selat Alas, dan Selat Ombai, merupakan pintu keluar dari Arlindo.
Karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memetakan potensi sekaligus upaya mitigasi terhadap efek perubahan iklim. LIPI bekerja sama dengan State Oceanic Administration (SOA), China, dan University of Maryland, Amerika Serikat, akan melakukan penelitian Transport Indonesian Sea, Upwelling and Mixing Physics (TRIUMPH).
Peluncuran TRIUMPH akan dilakukan di Kapal Madidihang di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, Jakarta Utara, pada Ahad (30/9). Menurut dia, penelitian TRIUMPH akan memberi pemahaman mengenai dinamika perubahan Arlindo akibat proses percampuran serta kondisi upwelling di perairan selatan Jawa.
Penelitian TRIUMPH tahap pertama akan dilaksanakan mulai tanggal 1-13 Oktober 2018 di perairan selatan Jawa dan Selat Bali. Penelitan ini akan melibatkan peneliti dari Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI, First Institute of Oceanography, University of Maryland, dan Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
“Kegiatan penelitian tahap kedua akan dilaksanakan tahun 2019 di perairan Bali hingga selat Sulawesi,” kata dia.
Selain peluncuran kegiatan penelitian TRIUMPH, Augy menambahkan, LIPI juga akan menandatangai naskah dengan The First Institute of Oceanography, State Oceanic Administration, serta University of Maryland. “Kami berharap kegiatan penelitian dan kerja sama ini akan berperan signifikan dalam upaya mitigasi terhadap efek perubahan iklim yang berkaitan dengan perikanan, biodiversitas, dan ekosistem,” kata dia.