REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia Tbk Pabrik Tuban berhasil meraih penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung sub kategori inovasi khusus (special submission). Penghargaan itu langsung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM).
Penghargan diserahkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso di Jakarta, pada Jumat (28/9) lalu. Penghargaan Subroto merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian ESDM kepada para stakeholders serta mempromosikan keberhasilan penerapan efisiensi dan konservasi energi yang dimulai sejak 2012.
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan, keberhasilan Semen Indonesia meraih penghargaan Subroto merupakan bukti nyata perusahaan yang telah melakukan berbagai inovasi di bidang konservasi. Termasuk efisiensi energi khususnya di Pabrik Tuban.
Lebih lanjut Hendi mengatakan inovasi bidang konservasi dan efisiensi energi yang telah dilakukan perusahaan di antaranya pemanfaatan biomass dan limbah B3 sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil dan pengoperasian Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) sebagai pembangkit listrik yang berasal dari panas gas buang sebesar 30 Megawatt (MW).
Pemakaian batubara rendah kalori di bawah 4.000 kkal, sebagai bahan bakar dan pembangunan Central Coal Storage untuk mengintegrasikan kualitas batubara, serta modifikasi cyclone SP untuk optimasi pembakaran dan modifikasi peralatan lainnya yang hemat energi juga dilakukan. Termasuk Peningkatan produksi Blended Cement melalui material ke-3 untuk mengurangi pemakaian clinker.
“Perseroan pun telah melaksanakan Sistem Manajemen Energi sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM nomor 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Sejak tahun 2015, Perseroan telah memiliki Struktur Organisasi Tim Manajemen Energi yang bertugas untuk melaksanakan program konservasi dan efisiensi energi," ujar Hendi melalui siaran pers, Ahad, (30/9).
Perseroan, kata dia, sudah memiliki Manajer Energi dan Auditor Energi yang telah tersertifikasi oleh LSP HAKE. Setiap tahunnya perusahaan telah melaporkan pemakaian energi ke Kementerian ESDM melalui POME (Pelaporan Online Manajemen Energi),” jelasnya.
Dari hasil implementasi berbagai program tersebut pada 2017, Semen Indonesia berhasil menurunkan intensitas pemakaian energi panas sebesar 18,8 persen (baseline 2014). Lalu menurunkan intensitas pemakaian energi listrik sebesar 6,0 persen (baseline 2014).
Implementasi program efisiensi energi juga berdampak langsung pada penurunan emisi gas CO2. Emisi gas CO2 yang bisa diturunkan hingga tahun 2017 sebesar 9,14 persen (baseline 2014).
“Keberhasilan meraih penghargaan ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan untuk lebih berperan aktif dalam menciptakan inovasi di berbagai bidang. Dengan begitu perseroan selalu menjadi perusahaan unggul dan memiliki daya saing tinggi,” tuturnya.