REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksinya kepada prajurit TNI di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Ahad (30/9). Hal itu dilakukan Presiden usai menggelar ratas terkait penanganan dampak gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Presiden --yang mengenakan jaket loreng hijau-hitam TNI-- meminta kesiapan para prajurit TNI untuk bekerja keras dalam tahapan evakuasi. "Saya minta saudara-saudara semuanya siap untuk bekerja siang dan malam, menyelesaikan yang berkaitan dengan evakuasi. Siap?" kata Jokowi dikutip dari siaran resmi Istana.
"Siap!" jawab prajurit TNI serempak.
Jokowi juga meminta kesiapan para anggota TNI untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Sulawesi Tengah ini. "Juga bekerja keras bersama-sama dengan masyarakat, dengan seluruh komponen Polri, masyarakat dan seluruh lembaga dan kementerian agar kita semuanya bisa segera menyelesaikan persoalan yang ada di provinsi Sulawesi Tengah ini," ujarnya.
Dalam ratas ini, turut dihadiri Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi.
Tampak pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.
Gempa berkekuatan lebih dari 7 SR yang menyebabkan tsunami itu mengguncang wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9). Hingga saat ini, sedikitnya 800 orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Setidaknya, ada empat daerah di Sulawesi Tengah yang terdampak gempa bumi dan tsunami. Sutopo menerangkan, keempat daerah tersebut di antaranya Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
BACA JUGA: Korban Jiwa di Palu dan Donggala Capai 832 Orang