Ahad 30 Sep 2018 17:13 WIB

BNPB Belum Ketahui Kondisi di Tiga Kabupaten Sulawesi Tengah

Gubernur menunjuk Danresm sebagai komandan tanggap darurat.

Rep: ronggo astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Suasana jembatan Palu IV atau Panolele yang roboh akibat gempa dan tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).
Foto: Antara/Akbar Tado
Suasana jembatan Palu IV atau Panolele yang roboh akibat gempa dan tsunami di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, hingga saat ini wilayah terdampak gempa dan tsunami yang jalur komunikasinya tidak terputus hanya di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Di Kota Palu pun, kata Sutopo, komunikasi masih sangat terbatas.

"Hingga saat ini, yang bisa kita akses komunikasi, meski terbatas, hanya di Kota Palu. Sedangkan Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong belum ada laporan secara terus-menerus dan komunikasi masih lumpuh," jelas Sutopo dalam konferensi pers yang dilakukan di kantornya di Jakarta, Ahad (30/9).

Selain itu, lanjut dia, padamnya listrik juga menyebabkan aktivitas di lokasi-lokasi tersebut terganggu. Tiga kabupaten yang ia sebutkan tadi masih belum bisa melaporkan dampak serta kondisi terkini di sana secara intensif. Karena itu, ia mengaku, pihaknya belum mengetahui secara pasti bagaimana dampak bencana di lokasi-lokasi itu,

"Kita tidak tahu secara pasti bagaimana dampak bencana yang terdampak di sana, bagaimana penanganan, dan sebagainya," ujar Sutopo.

 

photo
Dampak gempa-tsunami di Palu dan Donggala.

Di samping itu, ia juga menyampaikan, Gubernur Sulawesi Tengah telah menetapkan masa tanggap darurat di wilayahnya selama 14 hari, berlaku mulai pada 28 September 2018 hingga 11 Oktober 2018. Dengan ditetapkannya masa tanggap darurat tersebut, maka pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat memiliki kemudahan akses.

"Kemudahan akses di dalam pengerahan personel, logistik, peralatan, termasuk penggunaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam penanganan darurat di Sulawesi Tengah," tutur dia.

Sutopo juga menjelaskan, Gubernur Sulawesi Tengah juga telah menunjuk Danrem Korem 132/Tadaluko sebagai Komandan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Gempa Bumi Tsunami di Sulawesi Tengah. Posko induk dari posko tersebut ditempatkan di Makorem 132/Tadaluko Kota Palu. Selain itu, kabupaten kota yang terdampak gempa dan tsunami juga mendirikan posko.

"Sehingga antarkabupaten kota dengan provinsi akan dilakukan koordinasi dengan baik. Berdasarkan laporan hari ini, posko set up akan dilakukan set up semua dan segera dioperasikan," ujar Sutopo.

Ia juga menuturkan, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, telah mengeluarkan surat kawat terkait empat daerah terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Mendagri memerintahkan agar bupati dan wali kota di empat kabupaten kota tersebut segera menetapkan status tanggap darurat.

"Agar ada kemudahan akses. Sehingga penanganannya bisa dilakukan secara cepat," tutur Sutopo.

Baca juga: Tiga Dugaan Penyebab Tsunami di Palu-Donggala

Baca juga: Pasha 'Ungu' dan Istrinya Tidur di Tenda Pengungsian

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement