REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ratusan warga binaan Lapas kelas II B Kabupaten Purwakarta, menggelar shalat gaib dan do'a bersama untuk korban gempa bumi serta tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini, sebagai bentuk kepedulian. Meskipun, para warga binaan ini berada di balik jeruji besi, namun mereka turut prihatin dan berduka atas musibah bencana alam tersebut.
Kepala Lapas Kelas II B Kabupaten Purwakarta, Suprapto, mengatakan, kegiatan ini berlangsung pada Ahad pagi (30/9). Sebelum menggelar do'a bersama, ratusan warga binaan yang beragama Islam, melaksanakan shalat gaib terlebih dulu. Setelah itu, dilanjutkan tausiyah dan do'a bersama.
"Bahkan, kami juga akan menggalang dana bagi korban bencana gempa bumi dan tsunami tersebut," ujar Suprapto, melalui rilis yang diterima Republika.
Menurut Suprapto, duka yang dialami warga Palu dan Donggola, Sulteng, juga dirasakan oleh warga binaan di Lapas Purwakarta. Terlebih lagi, ada instruksi dari Dirjen PAS, supaya setiap lapas, rutan, cabrutan, maupun bapas se Indonesia, harus ikut memberikan dorongan moril terhadap para korban bencana tersebut.
Salah satunya, dengan mendo'akan dari kejauhan. Semoga, korban yang meninggal dunia, bisa diterima disisi-Nya. Serta, korban yang selamat, diberi kekuatan serta ketabahan.
"Untuk penggalangan dana, akan dilaksanakan setelah upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober besok. Hasilnya, akam diserahkan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat," ujar Suprapto.