REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tiga siswa berusia antara 13 dan 15 tahun tewas dan satu orang lainnya terluka di Ukraina timur setelah secara tak sengaja memicu ranjau di tempat pertempuran sengit pemberontak dengan pasukan Ukraina.
"Semua remaja pria itu belajar di satu sekolah di Horlivka, kota yang berada di bawah kekuasaan pemberontak," kata walikota Horlivka, Ivan Prikhodko.
Siswa keempat, berusia 10 tahun, terluka dalam ledakan itu dan dirawat di rumah sakit akibat cedera dari pecahan ranjau.
Denis Pushilin, pemimpin pemberontak wilayah Donetsk di mana Horlivka berada, mengonfirmasi kematian ketiga siswa itu.
Pertempuran pecah pada 2014 antara pemberontak di Ukraina timur, yang didukung Moskow, dengan pasukan pemerintah Ukraina dukungan Barat di Kiev.
Meskipun ada kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi antarbangsa, sering terjadi pertempuran yang mengakibatkan kematian.