Senin 01 Oct 2018 04:17 WIB

Israel Berang Real Madrid Beri Penghargaan Pejuang Palestina

Real Madrid menghormati perjuangan aktivis Ahed Tamimi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Hazliansyah
Ahed Tamimi dipeluk sanak saudaranya saat kedatangannya di Tepi Barat dekat Ramallah, Ahad (29/7). Tamimi dan ibunya dibebaskan tentara Israel setelah menjalankan delapan bulan penjara.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Ahed Tamimi dipeluk sanak saudaranya saat kedatangannya di Tepi Barat dekat Ramallah, Ahad (29/7). Tamimi dan ibunya dibebaskan tentara Israel setelah menjalankan delapan bulan penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub sepak bola Real Madrid berseteru dengan Israel, menyusul gelar kehormatan kepada aktivis muda asal Palestina, Ahed Tamimi, yang diberikan raksasa La Liga itu. Gelar kehormatan itu disebut membuat pemerintahan zionis di Tel Aviv berang.

Kantor berita Aljazirah melaporkan, Ahad (30/9), petinggi Real Madrid mengundang Tamimi ke Santiago Bernabeu pada Sabtu (29/9) waktu setempat. Tamimi hadir sebagai tamu kehormatan.

Perempuan 17 tahun itu ditemani beberapa anggota keluarganya dan disambut mantan striker Los Blancos, Emilo Butragueno. Bentuk penghormatan Real Madrid, yaitu dengan memberikan jersey berangka punggung sembilan.

Di bagian punggung jersey tersebut bertuliskan nama Ahed. "Real Madrid sangat menghormati dan kagum dengan perjuangan aktivis Ahed Tamimi," begitu tulis Aljazirah.

Gara-gara pemberian gelar kehormatan tersebut, kedutaan Israel di Madrid melayangkan protes. Duta Besar Israel di Spanyol, Daniel Kutner, menilai pemberian penghormatan Real Madrid terhadap Tamimi, sebagai bentuk persetujuan klub tersebut atas aksi kekerasan Palestina di perbatasan.

Kutner mengatakan, Tamimi bukan ikon perdamaian. Melainkan seorang remaja yang mengkampanyekan kekerasan terhadap negara Yahudi di Palestina.

"Ahed Tamimi tidak berjuang untuk perdamaian. Dia (Tamimi) aktivis kekerasan dan terorisme. Institusi yang menghormatinya sama saja mendukung aksinya untuk melakukan agresi terhadap Israel," begitu kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement