REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sutradara Hollywood, Roland Joffe sangat terpukau dengan keunikan film-film Indonesia dalam ajang Bali International Film Festival (Balinale) 2018. Dia pun berencana menjajaki lokasi syuting di Nusantara untuk salah satu filmnya berjudul Mata Hari.
"Joffe senang berada di Indonesia. Menurutnya Indonesia mewujudkan segala sesuatu yang indah tentang Asia Tenggara dengan keunikannya sendiri. Dia pun berencana meneruskan proyeknya, Mata Hari di sini," kata Founder Balinale, Deborah Gabinetti dalam rilis tertulis kepada Republika, Senin (1/10).
Balinale 2018 resmi ditutup 30 September akhir pekan lalu. Deborah mengatakan Joffe akan memperpanjang waktu tinggalnya di Indonesia untuk menjajaki lokasi syuting di sekitar Jawa Timur.
Joffe adalah sutradara yang kerap dinominasikan untuk Academy Award. Ia dikenal dengan film-filmnya yang memenangkan ajang tersebut, yaitu The Mission (1986) dan The Killing Field (1984). Sutradara berdarah Inggris-Prancis ini menjadi tamu istimewa selama Balinale 2018 berlangsung. Dia juga berkesempatan menonton film-film Indonesia dan berbincang dengan sineas film lokal.
"Saat ditanya pendapat tentang film-film kita yang dia tonton, Joffe memberikan feedback konstruktif," kata Deborah.
Joffe melihat Indonesia sedang mencari cara untuk menceritakan sejarahnya dengan cara unik. Ada kemewahan visual dalam film-film Indonesia, bahkan Indonesia tidak ketinggalan kemajuan teknologi.
Balinale 2018 berlangsung selama sepekan di Pulau Dewata. Ada 100 sineas film, mulai dari sutradara, bintang film, dan pakar industri yang menayangkan 107 film dokumenter, film pendek, dan film panjang dari lebih dari 30 negara. Festival tahun ini dimulai dengan BalinaleX Industry Forum yang mempertemukan para profesional industri film dan televisi.