Senin 01 Oct 2018 09:15 WIB

Personel Polres Bandung Shalat Gaib untuk Korban Gempa

Para korban didoakan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Puluhan anggota Polres Bandung melaksanakan salat gaib untuk korban meninggal bencana gempa di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: M Fauzi Ridwan/Republika
Puluhan anggota Polres Bandung melaksanakan salat gaib untuk korban meninggal bencana gempa di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Puluhan anggota Polres Bandung bersama Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan melaksanakan salat gaib di Mesjid Al-Muhaimin, Mapolres Bandung, Senin (1/10) pukul 07.45 Wib. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendoakan korban meninggal yang terkena bencana gempa di Donggala-Palu, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Usai melaksanakan upacara hari Kesaktian Pancasila di lapangan Mapolres Bandung, puluhan anggota Polres Bandung melaksanakan salat gaib. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan donasi untuk korban bencana.

"Hari ini setelah pelaksanaan upacara serentak, kami Polres Bandung melaksanakan salat gaib dilanjutkan dengan pengumpulan infaq sodaqoh untuk meringankanbeban saudara kita di Palu dan Donggala," ujarnya seusai salat gaib di Mapolres Bandung, Senin (1/10).

Ia mendoakan agar mereka yang meninggal akibat gempa khusnul khotimah, sedangkan yang belum ditemukan bisa segera ditemukan dan yang berpisah dengan keluarga bisa kembali berkumpul bersama.

Dirinya pun mengucapkan turut berbelasungkawa kepada korban bencana gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah khususnya yang merupakan anggota kepolisian.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Ahad, pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal mencapai 832 orang pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Korban meninggal berasal dari Kota Palu sebanyak 821 orang dan di Kabupaten Donggala 11 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah. Sebab, masih ada jenazah-jenazah yang belum teridentifikasi, banyaknya korban yang diduga tertimbun di reruntuhan bangunan yang belum ditemukan, dan masih banyaknya daerah yang belum dijangkau oleh tim SAR gabungan.

"Itulah yang menyebabkan jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah," kata Sutopo saat berbicara dengan media di kantornya, Ahad (30/9).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement