REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Video dan gambar memperlihatkan pengangkut bahan makanan atau logistik untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dikirim melalui jalur darat dijarah. Penjarahan dikabarkan terjadi di daerah Pasangkayu, Sulbar.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Dicky Sondani yang melihat video viral itu di Makassar, Senin (1/10), mengatakan jika setiap pengiriman logistik melalui jalur darat hendaknya berkoordinasi dengan kepolisian. "Sudah ada atensi dari pimpinan mengenai penjarahan logistik di daerah Pasangkayu. Umumnya bantuan itu berasal dari Makassar tapi dihadang di daerah perbatasan antara Sulbar dan Sulteng," ujarnya.
Kombes Dicky menyatakan, Polri dan TNI yang mengetahui adanya penjarahan itu kemudian melakukan koordinasi dan meminta kepada instansi, lembaga atau perseorangan yang akan mengirimkan bantuannya agar meminta bantuan pengawalan terhadap polisi. Menurut dia, pihaknya akan menyiapkan personel bersenjata lengkap untuk mengawal pengiriman bahan logistik tersebut sejak mulai berangkat dari Makassar hingga sampai di lokasi tujuan.
"Kita tetap pakai jalur koordinasi dan sesampainya di Sulbar kita koordinasi lagi dengan anggota di sana agar logistik yang akan dikirimkan bisa sampai di tujuan," katanya.
Sebelumnya, berbagai video dan gambar logistik yang dijarah warga di daerah Pasangkayu, Sulbar, ramai di beberapa grup-grup media sosial seperti WhatsApp serta facebook. Dalam salah satu video berdurasi empat menit tersebut, bantuan logistik dari perusahaan BUMN seperti PT Telkom dijarah dan bahkan beberapa pengantar logistik sempat berusaha menghentikan aksi tersebut.
Namun warga yang menjarah bahan makanan dan lainnya itu mengaku jika warga di Pasangkayu juga butuh bahan makanan. Alasannya mereka juga terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.