REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kepada semua pihak untuk memaksimalkan Pelabuhan Pantoloan untuk konektivitas dari dan ke Palu, Sulawesi Selatan. Budi mengatakan saat ini sudah ada kapal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang berlabuh di pelabuhan tersebut setelah berlayar dari Pelabuhan Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Selain itu, Budi mengatakan sudah ada beberapa kapal yang sejak pagi ini (1/10) sudah berlabuh di Pelabuhan Pantoloan. Menurutnya kapal-kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Pantoloan, yaitu dari Bitung dan Balikpapan sudah mulai mengangkut barang logistik ke Palu.
“Artinya Pelabuhan Pantoloan sudah difungsikan mengangkut penumpang yang paling karena ada beberapa penumpang yang sekarang ini berkumpul di Bandara Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri bisa melalui Pelabuhan Pantoloan,” kata Budi dalam konferensi pers di gedung Kementerian Perhubungan, Senin (1/10).
Kapasitas angkutan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri sangat terbatas hanya sekitar tiga ribu penumpang dalam sehari. Sementara di Pelabuhan Pantoloan menurutnya dapat mengangkut hingga lima ribu penumpang.
Di sisi lain, Budi juga masih berkoordinasi dengan semua pihak terkait di Palu untuk memastikan seluruh sarana transportasi di wilayah tersebut. “Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah di sana, saya akan menunggu apakah rute menuju Mamuju misalnya juga ada koreksi sehingga ada arahan untuk angkutan darat,” jelas Budi.
Selain itu, Budi memastikan Kemenhub juga sedang mengupayakan untuk mengiriman tangki air ke Palu. Dengan begitu, Budi mengharapkan distribusi air di Palu dan sekitarnya berjalan dengan baik.
Sebelumnya, Budi memastikan Pelabuhan Pantoloan sudah dibuka. Budi memerintahkan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero), dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk menggunakan pelabuhan tersebut sebagai konektivitas dari dan ke Palu.
Budi memastikan meski Pelabuhan Pantoloan mengalami kerusakan akibat gempa namun masih bisa beroperasi. “Di sana pelabuhannya ada kerusakan pada crane dan terminal tapi pelabuhannya sendiri masih cukup baik artinya dia tidak ada crack,” kata Budi.
Baca juga, Pelabuhan Pantoloan Dibuka untuk Konektivitas ke Palu