REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kendari, Sulawesi Tenggara, mengimbau kepada nelayan agar tidak melaut. Alasannya, kondisi ombak di perairan Kolaka mencapai 2,5 meter.
Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istoyo, yang dikonfirmasi, Senin (1/10), mengatakan tingginya gelombang air laut di akibatkan angin timur yang cukup kencang. Sehingga menyebabkan perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan yang cukup tinggi dan menyebabkan gelombang laut di beberapa perairan Indonesia menjadi tinggi.
"Selain itu juga dengan adanya badai tropis di belahan bumi utara sehingga menambah kencang angin timur," katanya.
BMKG sudah memberikan penyampaian informasi kepada pengguna dan perusahaan jasa pelayaran khususnya kapal-kapal kecil untuk tetap waspada terhadap gelombang tinggi. Kondisi ketinggian gelombang, kata Adi, diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari ke depan sehingga patut diwaspadai oleh para nelayan yang akan mencari nafkah di laut.
"Ketinggian gelombang laut di perairan Kolaka mencapai 1,25 hingga 2,5 meter," ungkap Adi.