Senin 01 Oct 2018 21:37 WIB

Tsunami dan Gempa, Indonesia Terima Bantuan Internasional

Bantuan internasional akan dikoordinir oleh Menkopolhukam.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Evakuasi korban meninggal oleh relawan baesama tim dari PMI di Palu
Foto: Ist
Evakuasi korban meninggal oleh relawan baesama tim dari PMI di Palu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara turut berduka atas tsunami dan gempa yang melanda Indonesia. Mereka pun menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia atas bencana alam tsunami dan gempa bumi di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (28/9) lalu tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membenarkan perihal kabar ini. Ia mengaku sudah mendapatkan konfirmasi dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang tenang berada di Amerika Serikat (AS).

Baca juga,  Sembilan Anggota Polri Tewas Akibat Gempa dan Tsunami Palu.

"Beliau mengatakan bahwa Presiden telah menyatakan menerima bantuan internasional sesuai kebutuhan kita. Artinya kita welcome dengan tawaran internasional, nanti akan dikoordinir Menkopolhukam," ujar Sutopo kepada Republika.co.id melalui pesan tertulis pada Senin (1/10).

Mekanisme masuknya bantuan dari internasional,  masih tengah disiapkan oleh BNPB dan Kementrian Luar Negeri sesuai dengan peraturan.

Bantuan internasional ini, jelas Sutopo, tidak selalu terjadi saat ada bencana nasional. Bencana tsunami dan gempa bumi di Palu dan Donggala tersebut juga bukan masuk dalam bencana nasional. "Declare bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional. Presiden tidak men-declare status bencana nasional. Jadi gempa dan stunami di Sulteng bukan bencana nasional," jelasnya.

Seperti diketahui beberapa negara internasional siap mengirimkan bantuan kepada Indonesia. Korea salah satunya. Korea siap kirimkan tim SAR untuk membantu mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. Selain Korea Selatan, bantuan juga akan datang dari Singapura, Australia, AS, Jepang, dan Turki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement