Senin 01 Oct 2018 22:07 WIB

PMI Fokus Evakuasi Korban di Palu-Sigi-Donggala

Proses evakuasi tersebut dibantu dengan kendaraan multi medan hagglund.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Evakuasi korban meninggal oleh relawan baesama tim dari PMI di Palu
Foto: Ist
Evakuasi korban meninggal oleh relawan baesama tim dari PMI di Palu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) terus memfokuskan upaya evakuasi dan penyelamatan terutama di wilayah cukup terisolir. Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Arifin M Hadi mengatakan, PMI mengerahkan sejumlah relawan di tiga daerah terdampak cukup parah di antaranya Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Saat ini kami terus mengerahkan sumber daya yang ada dengan memfokuskan pelayanan di tiga wilayah yang terdampak cukup parah di antaranya Palu, Sigi, dan Donggala dalam melakukan proses penanganan bantuan tanggap darurat bencana gempa dan tsunami ini," ujar dia dalam keterangan pers, Senin (1/10).

Menurut Arifin, PMI telah menerjunkan ratusan relawan membantu proses evakuasi korban gempa baik yang masih hidup maupun korban meninggal. Ia menyebut, PMI akan melakukan tindakan pelayanan medis terhadap korban yang masih selamat.

Ia juga mengatakan, PMI membantu proses evakuasi di Hotel Roa-Roa dan Perumnas Balaroa. Proses evakuasi tersebut dibantu dengan kendaraan multi medan hagglund untuk menembus puing-puing reruntuhan bangunan dan medan lumpur.

Selain itu, PMI akan memaksimalkan pelayanan kesehatan serta distribusi air yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat terdampak gempa dan tsunami. Sementara di wilayah Sigi, lanjut Arifin, berdasarkan informasi tim PMI di lapangan, kondisinya parah dan terisolir.

Ia mengatakan, hampir semua bangunan roboh dan beberapa wilayahnya masih diselimuti lumpur. Hal tersebut menyulitkan tim dalam proses evakuasi terutama di Desa Jonooge Langlesa. "Kesulitan terberat dilokasi ini adalah menempuh perjalanan dengan medan lumpur dalam proses evakuasi korban," jelas Arifin.

Selain itu, PMI membuka posko layanan Restoring Family Links (RFL) untuk layanan pemulihan hubungan keluarga. Para keluarga dapat mengetahui status keberadaan keluarga yang korban pascagempa dan tsunami. "Bisa memanfaatkan pelayanan RFL ini dengan mengirimkan rincian data orang yang dicari yang meliputi nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, ciri ciri, dan alamat terakhir yang diketahui ke alamat email [email protected]," tutur Arifin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement