REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Temuan fosil gajah purba dari kawasan Hutan Kaliampo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang berhasil dievakuasi, kini dititipkan sementara di Museum Patiayam Kudus. Jumlahnya ada puluhan fragmen.
"Jumlahnya ada puluhan fragmen fosil gajah purba jenis stegodon, meliputi tulang ekor dan dada," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Pujo Winarno melalui Kasi Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah Trevita Puspita Hadi di Pati, Senin (1/10).
Penemuan fosil tersebut, kata berawal dari kecurigaan salah seorang warga yang berada di kawasan hutan tersebut. Selanjutnya, temuan benda mencurigakan dalam kondisi masih terkubur di tanah itu dilaporkan kepada instansi terkait, kemudian diteruskan ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.
Lokasi penemuannya, kata dia, berada di daerah turunan yang diduga sebagai tempat saluran air sehingga fosil tersebut terlihat seperti bebatuan. Temuan fosil purba tersebut, katanya, merupakan yang pertama kalinya ditemukan di wilayah Pati. Proses evakuasi fosil tersebut, membutuhkan waktu yang lama karena berlangsung sejak 25-29 September 2018.
Setelah berhasil dievakuasi seluruhnya, fosil purba tersebut dititipkan di kawasan Situs Patiayam Jekulo, Kabupaten Kudus. Terkait temuan fosil tersebut, Pemkab Pati juga mewacanakan untuk membuat museum guna menyimpan benda-benda bersejarah yang ada di daerah tersebut, termasuk fosil purba tersebut.
Juru Pelihara Situs Purbakala Patiayam Jamin membenarkan adanya penitipan 28 fragmen fosil gajah purba hasil evakuasi oleh tim BPSMP Sangiran dari Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Fragmen tersebut, katanya, masih dalam tahap penyelamatan, kemudian akan dilanjutkan tahap penelitian. Dari hasil penelitian tersebut, kata dia, bisa diketahui umur dan panjang fosil.
Penemuan fosil di kawasan Situs Patiayam terus bermunculan karena dalam setahun terakhir lebih dari seratus fragmen yang ditemukan dan dikonservasi di Situs Purbakala Patiayam. Jika dijumlahkan mulai dari tahun 2004 hingga 2018 ini tercatat ada sekitar 6.200 fragmen.
Di Dusun Karang Subur, Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus, juga ditemukan fosil yang berada di lahan Perum Perhutani dan lahan warga, namun proses konservasinya menunggu waktu yang tepat. Di kedua lokasi tersebut, diperkirakan ada fragmen gading gajah purba dan kepala banteng.