REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produsen ponsel asal China, Xiaomi menyiapkan 2.500 unit power bank untuk digunakan oleh para relawan dan warga Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Penyediaan power bank tersebut diharapkan dapat membantu seluruh petugas ditengah keterbatasan listrik.
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi berharap, bantuan power bank membantu para relawan beserta tim evakuasi untuk tetap memberikan kabar di lapangan. Apalagi akses komunikasi dan listrik menjadi salah satu hambatan yang dialami tim.
“Prioritas saat ini yakni memastikan keamanan masyarakat yang terkena dampak tsunami, memenuhi keperluan dan kebutuhan utama dengan menyediakan posko perlindungan, penghidupan, dan barang-barang keperluan selain makanan,” kata Steven dalam pernyataan resmi seperti dikutip, Selasa (2/10) pagi.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hingga Senin (1/10) siang, listrik PLN masih padam. Sebanyak 216 personel PLN masih memperbaiki gardu induk dan jaringan listrik di wilayah terdampak gempa.
Sebanyak delapan genset PLN telah diterbangkan dengan pesawat Hercules TNI AU kemarin untuk disebar ke Palu dan Donggala. Menurut BNPB dalam tiga hari ke depan (terhitung sejak tanggal 1 Oktober) listrik akan kembali diaktifkan.
Steven menjelaskan, Xiaomi turut membantu korban dengan menyumbangkan makanan, obat-obatan, kebutuhan bayi. Xiaomi bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) agar pendistribusian bantuan bisa lebih dipercepat. Mengingat, kebutuhan korban yang sangat mendesak sejak akhir pekan lalu.
Presiden ACT Ahyudin mengatakan, sejak gempa dan tsunami melanda Donggala dan Palu, banyak kebutuhan mendesak seperti P3K, kebutuhan bayi, serta makanan dan minuman. Selain itu, listrik seketika padam karena jaringan listrik ikut rusak akibat gempa dan tsunami.
Oleh karena itu, bantuan power bank selain memudahkan tim evakuasi, juga sangat membantu korban selamat untuk korban selamat untuk memberikan kabar kepada sanak saudara.
“Semoga tidak berhenti sampai disini saja, tapi berkelanjutan untuk memberikan dampak yang lebih masif bagi masyarakat korban bencana,” tuturnya.