Selasa 02 Oct 2018 16:53 WIB

Topan Trami Bisa Berakibat Gelombang Tinggi di Laut Selatan

BMKG mengimbau masyarakat memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Perahu tertahan gelombang tinggi.
Foto: Antara.
Perahu tertahan gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sekitaran laut selatan. Hal itu merupakan efek dari Topan Trami yang terjadi di laut Filipina.

"Berlaku 30 September 2018 pukul 07.00 WIB-3 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Nurmaya, melalui rilis tertulis.

Ia menerangkan, Topan Trami yang terjadi memiliki pusat tekanan 950 hPa dan kecepatan maksimum 85 kt. Pola angin timuran mencapai 37 kilometer per jam yang persisten di perairan Enggano sampai bagian barat Lampung.

Pola angin timuran itu akan sampai ke perairan selatan Banten sampai ke Jawa Barat. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan gelombang berpeluang terjadi di sejumlah daerah dengan tinggi 2,5-4.0 meter.

Mulai perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, perairan selatan Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Cilacap, Samudera Hindia selatan Kebumen, Samudera Hindia selatan Purworejo, dan Samudera Hindia selatan Yogyakarta.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Mulai perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot (28 kilometer per jam) dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot (30 kilometer per jam) dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot (39 kilometer per jam) dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Kapal ukuran besar seperti kargo atau pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot (50 kilometer per jam) dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. Imbauan itu diharapkan dapat diperhatikan siapa saja yang beraktivitas di laut.

"Masyarakat, nelayan dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir selatan Jawa harap mempertimbangkan kondisi tersebut," ujar Nurmaya.

Untuk prakiraan gelombang laut, yang bertugas mengeluarkan imbauan memang Stasiun Meteorologi Maritim. BMKG Cilacap merupakan Stasiun Meteorologi Maritim yang turut meliputi perairan selatan Yogyakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement