REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat nasional ke-27 di Medan dan Deli Serdang pada 4-13 Oktober 2018. Sampai saat ini, persiapan yang dilakukan Kemenag sudah mencapai 90 persen.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Khoiruddin mengatakan sudah menyiapkan 12 mimbar untuk dijadikan arena lomba bagi 1.555 peserta MTQ Nasional ke-27. "Persiapan MTQ sudah mencapai 90 persen di setiap mimbar," ujar Khoiruddin saat ditemui di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).

Menurut dia, dalam event besar para pecinta Alquran ini, nantinya juga akan digelar berbagai kegiatan, seperti seminar, parade 1.000 hafidz, malam ta'aruf, pameran, pawai ta'aruf, dan peluncuran buku.

Menurut dia, para peserta yang menang lomba nantinya akan dikirim ke luar negeri untuk mengikuti MTQ tingkat internasional. "Nanti para juara ini tidak menutut kemungkinan akan dikirim ke luar negeri untuk mengikuti musabaqah internasional. Jadi ini sekaligus penyeleksian," ucap Khoiruddin.

Dia menambahkan, pada MTQ kali ini telah melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas qori'-qoriah dan hafidz-hafidzah. Setidaknya ada lima reformasi yang dilakukan Kemenag pada pergelaran MTQ Nasional tahun ini.

Kelimanya, yaitu diterbitkannya Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Seleksi Tilwatil Qura'n (STQ) dan MTQ, menyediakan alat fingerprint, menyediakan aplikasi e-Maqra, menyediakan aplikasi Musabaqah, dan memberikan layanan publik.

"Kita ingin membuat MTQ ini lebih transparan sehingga penilaiannya pun dapat diketahui masyarakat," kata Khoiruddin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika