REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mendorong agar mitigasi bencana, terutama gempa dapat diajarkan di sekolah. Menurut Jusuf Kalla, mitigasi bencana tersebut dapat diajarkan melalui mata pelajaran geografi sehingga tidak perlu ada kurikulum khusus.
"Bisa diajarkan di ilmu bumi, geografi kan namanya bahwa gempa itu bagaimana," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (2/10).
Jusuf Kalla menjelaskan, anak-anak di sekolah perlu dilatih untuk mitigasi bencana secara berkala, misalnya setahun sekali. Selain itu, edukasi dan pelatihan tentang mitigasi bencana gempa juga perlu diperluas ke masyarakat.
"Paling dilatih sekali setahun, bahkan tidak perlu kurikulum," kata Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, masyarakat perlu diberikan penjelasan tentang cara menghindari bencana gempa. Sebagian besar korban gempa meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, ke depan perlu ada inovasi bangunan antigempa.
"Gempa bumi itu tidak bunuh orang, yang bunuh orang itu bangunan yang runtuh, sekarang bagaimana bangunan itu tidak runtuh, (maka) harus memenuhi kriteria antigempa," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla mencontohkan, bencana gempa di Jepang tidak terlalu banyak menelan korban. Sebab, masyarakat Jepang telah diberikan edukasi dan pelatihan tentang cara untuk menghindari bencana gempa.
"Oleh karena itu, masyarakat kita juga harus diberitahu cara membikin rumah yang baik, cara evakuasi yang benar, nanti dididik seperti itu," ujar Jusuf Kalla.