REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap LCR Honda, Carl Crutchlow mengklaim Honda melakukan pekerjaan terbaik karena performa motor sekarang semakin bagus. Namun demikian, pembalap Inggris itu menyebut Honda tidak bisa seperti Ducati yang menggunakan ban lunak untuk ban depan selama kualifikasi dan balapan.
Honda mencatat kecepatan tertinggi di Aragon beberapa waktu lalu saat Crutchlow melaju 341,5 kilometer (km) per jam. Angka tersebut belum pernah tercapai sejak GP Le Mans tahun ini.
Ayah satu anak ini menambahkan, pembalap Honda tidak banyak melakukan modifikasi pada motor, namun lebih ke penyesuaian gaya balap. Crutchlow mencontohkan sewaktu di Aragon, pembalap harus memposisikan tubuh lebih lurus ketika melaju dan memotong lawan.
"Kami tak memiliki bagian baru. Kursi tak berubah, lapisannya juga tidak. Saya hanya mengubah posisi tubuh saya di atas motor. Kami tak mungkin mencontoh gaya pembalap dan pabrikan lain karena mungkin saya 10 kilogram lebih berat, sehingga itu tak akan bekerja," ujar Crutchlow, dilansir dari Speedweek, Selasa (2/10).
Rekan setim Crutchlow, Takaaki Nakagami hanya berhasil mencatat waktu 332 km per jam. Tom Luthi melaju dengan 333,5 km per jam, sementara Franco Morbidelli 331,2 km per jam. Semuanya adalah pembalap satelit Honda yang mengendarai mesin 2017.
Motor Honda edisi tahun ini, kata Crutchlow, hampir tak mungkin menggunakan ban depan lembut (soft). Banyak kasus pembalap-pembalap Honda yang menggunakan ban depan lembut berakhir dengan kecelakaan. "Kami tak bisa memakai ban depan lembut. Saya jamin itu 100 persen. Saya bahkan menggunakannya beberapa kali untuk ban belakang tahun lalu, itu juga tak berhasil," jelasnya.