REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jabatan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, dilelang. Sebanyak tujuh pejabat eselon II di lingkunganPemprov Lampung, mengikuti lelang jabatan tersebut. Tujuh pejabat tersebut bersaing akan menggantikan pejabat sebelumnya Sutono yang mundur saat mengukuti pencalonan wakil gubernur Lampung beberapa waktu lalu.
Tujuh pejabat tersebut yakni Hamartoni Ahadis (saat ini sebagai pelaksana tugas Sekdaprov Lampung/Asisten III Bidang Administrasi Umum), Kherlani (sekretaris DPRD Lampung), Bayana (kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung), Fahrizal Darminto (kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia), Yuda Stiawan (kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), Intizam (kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), Dewi Budi Utama (kepala Dinas Perlindungan Anka dan Pemberdayaan Perempuan), dan Syaful Dermawan (Inspektur Inspektorat Provinsi Lampung).
Menurut Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung Rusli Syofuan, ketujuh pejabat tersebut telah mendaftar pada hari terakhir Senin (1/10). “Tim kami akan memverifikasi berkas pelamar tersebut,” katanya.
Dia mengatakan, peluang ketujuh pejabat eselon II tersebut sangat terbuka, karena masing-masing pejabat memiliki golongan dan kepangkatan, serta pengalaman dan keahlian di bidangnya. Tim Panitia Seleksi Rekrutmen Lelang Terbuka Sekdaprov Lampung akan melakukan verifikasi, dan beberapa tes kepada peserta.
Para pelamar tersebut akan mengikuti tes assesmen setelah lolos verifikasi data dan berkas. Pelaksanaan tes dilakukan di assesmen center Universitas Lampung pada 4-5 Oktober 2018.
Tahapan selanjutnya, akan hadir utusan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Tim tersebut akan meninjau saat sesi makalah dan wawancara peserta. Dari tahapan itu, akan diperoleh tiga nama yang akan diajukan ke gubernur. Setelah digodok di meja gubernur baru dikirim ke Kemendagri dan diteruskan ke Sekretariat Kabinet dan ditentukan tim penilai akhir.
Jabatan Sekdaprov Lampung yang dipegang Sutono lowong sejak ia mengundurkan diri mencalonkan sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan calon gubernur Herman HN. Sutono harus mundur ketika sudah menjadi calon wakil gubernur. Jabatannya digantikan Hamartoni Ahadis sebagai pelaksana tugas.